Salin Artikel

Satgas: Mobilitas Meningkat, Masyarakat Wajib Selektif dalam Bepergian

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan, keluarga wajib selektif dalam bepergian ke luar rumah. Sebab, mobilitas masyarakat saat ini semakin meningkat.

"Dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi akhir-akhir ini, keluarga wajib sekali selektif dalam melakukan bepergian," ujar Reisa, dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (29/9/2021).

Reisa memberikan tips bagi keluarga yang akan bepergian. Pertama, pastikan tidak ada alternatif lain apabila harus terpaksa keluar rumah.

Kedua, pastikan kondisi tubuh sehat dan cek suhu tubuh sebelum keluar rumah. Kemudian, bawa semua perlengkapan protokol kesehatan yang diperlukan.

"Masker cadangan, hand sanitizer, tempat atau wadah untuk menaruh masker limbah kita dan pastikan kita keluar rumah untuk kembali produktif, bukan untuk menyebarkan penyakit apalagi terpapar penyakit Covid-19," kata Reisa.

Ketiga, setelah pulang ke rumah jangan langsung bersentuhan dengan anggota keluarga atau dengan barang-barang yang dipakai bersamaan dengan seluruh keluarga.

Reisa meminta protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat saat pulang ke rumah.

"Bersihkan barang bawaan dari luar rumah. Segera mandi dan bersihkan seluruh badan serta ganti pakain bersih sebelum kontak dengan anggota keluarga," lanjutnya.

"Detail-detail ini perlu diperhatikan. Kegiatan luar rumah bisa berpotensi timbulkan gelombang baru di waktu mendatang. Kita harus cegah dan harus patuhi protokol kesehatan," tambah Reisa.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/29/23580011/satgas-mobilitas-meningkat-masyarakat-wajib-selektif-dalam-bepergian

Terkini Lainnya

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke