Dalam latihan ini, Taifib Marinir dan Kopaska menggelar simulasi perebutan obyek vital daerah Situbondo yang dikuasai musuh dengan menggunakan dua pesawat udara TNI AL jenis Casa.
Saat berada di ketinggian 6000 feet, satu per satu prajurit melaksanakan terjun tempur dan rubber duck operation (RDO) menuju titik koordinat dropping zone (DZ) darat dan laut.
Tak lama kemudian, para pasukan melakukan manuver dan berhasil mengamankan dua obyek vital.
"Tujuan Latopsdukpassusgab ini adalah untuk menguji kemampuan, keterampilan dan kesiapan pertempuran darat, laut dan udara prajurit Taifib Korps Marinir dan Kopaska Koarmada TNI Angkatan Laut," demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir, Minggu.
Dalam latihan ini, seluruh pasukan khusus TNI AL melaksanakan materi latihan mulai dari terjun tempur yang dilakasanakan malam hari dengan tujuan mengutamakan faktor kerahasiaan.
Kemudian, RDO dengan pelaksanaan latihan yang diawali penerjunan perahu karet dari pesawat.
Selanjutnya, para penerjun dengan teknik free fall menyusul mendarat di laut dengan material perahu karet langsung menuju pantai yang dikuasai musuh.
Lalu, Suspention Tactical Airbourne Operations (STABO), yakni suatu teknik pemindahan pasukan lewat udara dengan menggunakan tali yang digantungkan pada helikopter dengan tujuan untuk melaksanakan eksfiltrasi dari suatu tempat dengan cepat.
Adapun Taifib merupakan satuan elit dalam Korps Marinir yang memiliki spesialisasi dalam operasi pengintaian amfibi (amphibious reconnaissance) dan pengintaian khussus (special reconnaissance).
Dahulunya, satuan ini dikenal dengan nama Komando Intai Para Amfibi (KIPAM).
Sedangkan, Kopaska merupakan unit pasukan penyelam (manusia katak) dan peledakan (demolisi) dari TNI AL.
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/22/17015651/2-pasukan-khusus-tni-al-latihan-gabungan-simulasi-perebutan-obyek-vital