Salin Artikel

3,56 Juta Kasus Covid-19 dan Pentingnya Pemerataan Vaksinasi

Selama 21 hari berturut-turut, kasus kematian di Indonesia lebih dari 1.000 jiwa per hari.

Selama 16 Juli sampai 5 Agustus, jumlah kematian yang dilaporkan pemerintah adalah 32.183 jiwa. Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kasus kematian hingga Kamis kemarin yaitu 102.375 jiwa.

Selain itu, pada Kamis kemarin, kasus konfirmasi Covid-19 bertambah 35.764, sehingga secara total ada 3.568.331 kasus.

Percepatan vaksinasi diperlukan demi menekan risiko perburukan kondisi pasien.

Dikutip dari harian Kompas, juru bicara Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dapat mengakselerasi pemerataan cakupan vaksinasi.

Koordinasi antara dinas kesehatan, TNI, dan Polri dalam pendistribusian vaksin perlu diperkuat.

"Kita memperbanyak pos atau sentra vaksinasi di kota-kota besar serta daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dari Indonesia," katanya.

Hingga Kamis pukul 18.00 WIB, masyarakat yang menerima vaksinasi dosis lengkap baru 22.283.984 orang atau 10,70 persen dari target sasaran.

Kemudian, masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis pertama yaitu sebanyak 48,856,419 orang atau 23,46 persen.

Sasaran vaksinasi yang ditetapkan pemerintah yaitu sebanyak 208.265.720 orang terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun. Target ini ditetapkan untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dari virus SARS-CoV-2.

Tiga jalur distribusi vaksin

Menurut Nadia, strategi vaksinasi setiap daerah berbeda. Di kota besar, vaksinasi lewat kerja sama dengan swasta dalam pembukaan sentra vaksinasi.

Kerja sama bisa dengan organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan organisasi alumni.

Untuk pembagian vaksin, Kemenkes memakai tiga jalur, yakni dinas kesehatan provinsi, TNI, dan Polri.

Dinas kesehatan provinsi menyalurkan vaksin ke dinas kesehatan kabupaten/kota, lalu ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menambah pasokan vaksin. Dengan demikian, seluruh warga dapat terpenuhi haknya untuk mendapatkan vaksin.

Namun, dia mengatakan saat ini vaksinasi Covid-19 diprioritaskan untuk daerah dan populasi rentan.

"Sejauh ini vaksinasi masih diprioritaskan terlebih dahulu untuk daerah dan populasi rentan dan secara paralel mengejar cakupannya secara nasional secara luas," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/8/2021).

Presiden ingatkan protokol kesehatan

Lewat akun Instagram-nya, Presiden Joko Widodo terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya, memakai masker saat keluar rumah.

"Jangan pernah lengah, kenakan perisai pelindung yang ampuh menahan virus itu. Pakai masker!" tulis Jokowi, Kamis.

Jokowi menyebut, tidak ada yang tahu kapan dan di mana virus corona menular.

Dia mengatakan, virus tersebut menyebar di berbagai tempat, utamanya yang ramai dikunjungi banyak orang.

"Kita tidak tahu siapa yang akan bertemu kita dan membawa virus Covid-19," kata Jokowi.

"Virusnya menyebar di tempat-tempat orang bertemu dan berkumpul. Bisa di pasar-pasar, di atas kendaraan umum, dan di mana saja," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/06/07202601/356-juta-kasus-covid-19-dan-pentingnya-pemerataan-vaksinasi

Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke