Salin Artikel

Bendera Putih Jelang Hari Kemerdekaan, Ekspresi Kegelisahan Warga Terdampak Pandemi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana prihatin mewarnai jelang perayaan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76.

Biasanya masyarakat bersuka cita menyambut hari Kemerdekaan dengan mengibarkan bendera merah putih.

Namun, kali ini masyarakat Indonesia, khususnya para pelaku usaha dari berbagai daerah justru ramai-ramai mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah pada ketidakmenentuan situasi pandemi Covid-19.

Pengibaran bendera putih di sejumlah daerah semakin ramai dalam seminggu terakhir dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Bukan hanya sebagai tanda menyerah, aksi pengibaran bendera ini juga menjadi upaya masyarakat untuk mengetuk hati pemerintah demi sebuah solusi pasti.

Berbagai aksi pengibaran bendera putih oleh pelaku usaha di sejumlah daerah perlu disikapi sebagai kekalahan dan kekhawatiran mereka untuk mempertahankan sumber penghidupan.

Bagaimana tidak, sudah lebih dari setahun masyarakat berada dalam hantaman pandemi yang membuat segala amunisi untuk tetap menggulirkan usaha, tapi pada akhirnya harus habis juga.

Sosiolog Universitas Negeri Semarang, Fulia Aji Gustaman, memaknai aksi pengibaran bendera putih itu sebagai ekspresi kegelisahan warga atas realitas terkini.

Dalam teori interaksionisme simbolik, simbol-simbol tertentu dipakai untuk mengekspresikan kekhawatiran secara tersirat.

”Dalam konteks perang, bendera putih dikibarkan satu pihak sebagai tanda menyerah. Adapun pengibaran oleh pelaku usaha di Tegal jadi pesan tersirat bahwa mereka sudah tidak sanggup menahan serangan pandemi dan dampaknya,” kata Aji seperti yang dikutip dari Kompas.id, Rabu (4/8/2021).

Pengibaran bendera putih sebagai tanda menyerah telah dilakukan sejak era kedinastian bangsa China pada 25 hingga 220 sebelum Masehi. Sejumlah sejarawan juga mengungkap bahwa simbol itu telah ada sejak masa kerajaan Romawi 109 sebelum Masehi.


Sektor yang paling terdampak

Hasil survei dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu menunjukkan bahwa sektor akomodasi dan makan minum menjadi yang paling terdampak Covid-19 dengan persentase mencapai 92,4 persen.

Sektor usaha yang juga masuk dalam kategori paling terdampak adalah jasa lainnya (90,9 persen) dan transportasi pergudangan (90,3 persen).

Hal ini dikarenakan adanya penurunan konsumsi dari pelanggan yang juga terdampak kesulitan ekonomi akibat pandemi.

Selain itu, survei mencatat bahwa angka usaha menengah kecil maupun usaha menengah besar yang mengalami penurunan pendapatan cukup tinggi, berada pada besar persentase di atas 80 persen yang berarti mayoritas para pelaku usaha mengalami kerugian di masa pandemi.

Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan konsumsi dari klien yang juga terdampak kesulitan ekonomi akibat pandemi.

Survei juga menemukan bahwa angka usaha menengah kecil maupun usaha menengah besar yang mengalami penurunan pendapatan cukup tinggi, berada pada besar persentase di atas 80 persen yang berarti mayoritas para pelaku usaha mengalami kerugian di masa pandemi.

Hasil survei tersebut menjadi konfirmasi jujur atas realitas ketidakberdayaan pelaku usaha menghadapi pandemi Covid-19.


Bantuan dari pemerintah tidak optimal

Setidaknya ada 10 program bantuan dari pemerintah yang digencarkan untuk masyarakat dan pelaku usaha.

Mulai dari Program Kartu Sembako, Kartu Sembako Baru, Bantuan Sosial Tunai, subsidi kuota internet, diskon listrik, bantuan rekening minimum biaya abonemen, Kartu Prakerja, bantuan beras, serta bantuan produktif usaha mikro dan untuk warung atau PKL.

Sayangnya, upaya dari pemerintah tersebut sepertinya tidak berdampak nyata. Banyak masyarakat dan pelaku usaha yang masih menolak kebijakan pembatasan meski bantuan sudah diberikan.

Hal itu menjadi bukti bahwa bantuan sosial yang digencarkan oleh pemerintah melalui berbagai program bantuan belum berdampak positif bagi penerimanya.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial pun mengakui bahwa ada persoalan mendasar yang membuat pelaksanaan program bantuan dari pemerintah terhambat.

Mulai dari adanya ketidakberesan proses penyaluran bantuan kepada masyarakat penerima hingga ditemukannya penyaluran yang tidak sesuai ketentuan seperti adanya pemotongan dari nilai yang harus diterima dan proses penyaluran bantuan yang tidak langsung kepada penerima.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/04/17024951/bendera-putih-jelang-hari-kemerdekaan-ekspresi-kegelisahan-warga-terdampak

Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke