Salin Artikel

Luhut: Jangan Sampai Ada yang Meninggal Lagi Saat Isolasi Mandiri

Hal ini guna menekan angka kematian pasien virus corona yang masih tinggi selama 2 minggu terakhir.

"Jangan sampai ada yang meninggal lagi di kediaman atau saat isolasi mandiri," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).

Luhut mengatakan, tingginya angka kematian disebabkan karena banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri.

Pasien baru dilarikan ke rumah sakit ketika saturasi oksigen sudah turun di bawah 90 persen. Dalam kondisi tersebut, sudah terlambat bagi pasien mendapatkan perawatan intensif.

Oleh karenanya, kata Luhut, pemerintah terus membuka fasilitas isolasi terpusat. Sehingga, pasien dengan kondisi sedang, berat, dan kritis, mendapat perawatan dan pengawasan intensif dari tenaga kesehatan di tempat isolasi.

"Juga mendorong peran serta TNI, Polri, dan pemda untuk terlibat aktif melakukan 3T (testing, tracing, treatment) dan juga penjemputan kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak terjadi kondisi yang tak diinginkan," ujarnya.

Luhut mengatakan, setidaknya ada 49.000 tempat tidur yang disiapkan pemerintah di berbagai fasilitas isolasi terpusat yang tersebar di Jawa-Bali.

Fasilitas tersebut dilengkapi dengan dokter, perawat, obat-obatan, oksigen, dan konsumsi bagi pasien.

Diharapkan, keberadaan fasilitas isolasi terpusat dapat mencegah penularan virus corona di antara anggota keluarga, serta menekan angka kematian pasien dan meningkatkan kesembuhan.

"Juga kita ingin hindari orang yang bisa meninggal dunia karena saturasi oksigen sudah turun dan alami perburukan dan baru dibawa ke RS sehingga berpotensi menimbulkan kematian karena keterlambatan mendapatkan penanganan," kata Luhut.

Untuk diketahui, kasus Covid-19 melonjak tinggi beberapa waktu terakhir. Tingginya jumlah kasus baru berbanding lurus dengan angka kematian.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 pada bulan Juli menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi.

Angka kematian selama 2 minggu terakhir melebihi 1.000 kasus setiap hari.

Bahkan, pada 27 Juli angka kematian harian mencapai yang tertinggi, yakni 2.069 pasien meninggal dalam sehari.

"Bulan Juli ini menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia. Hingga kemarin, total sebanyak 30.168 kematian tercatat di bulan ini," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/7/2021).

Pada Senin (2/8/2021) bertambah 1.568 kematian, sehingga total pasien meninggal sejak awal pandemi mencapai 97.291 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/03/09104131/luhut-jangan-sampai-ada-yang-meninggal-lagi-saat-isolasi-mandiri

Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke