Salin Artikel

3.287.727 Kasus Covid-19, Vaksinasi Lengkapi Strategi Pengendalian Penularan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengumumkan jumlah pasien yang tejangkit Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih terus bertambah. Padahal pandemi sudah melanda Tanah Air lebih dari 500 hari.

Berdasarkan data pemerintah hingga Rabu (28/7/2021) pukul 12.00 WIB terdapat penambahan 47.791 orang yang terjangkit Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 kini berjumlah 3.287.727 orang terhitung dari Maret 2020.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dan dapat diakses publik melalui laman covid19.go.id.

Adapun penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi ada di Jawa Barat sebanyak 8.366 kasus, disusul Jawa Timur dengan 6.422 kasus dan DKI Jakarta dengan 5.525 kasus.

Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di 510 kabupaten/kota dari 34 provinsi, dari Aceh hingga Papua.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 43.856 orang. Sehingga jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 2.640.676 orang.

Kendati demikian, dalam periode yang sama terlihat masih ada penambahan pasien yang tutup usia. Pada periode 27-28 Juli 2021, ada 1.824 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dengan demikian pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 88.659 orang. Karena ada perbaruan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini ada 558.392 orang.

Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Selain itu juga tercatat ada 271.132 suspek terkait Covid-19 di Indonesia.

Pemeriksaan spesimen

Pemerintah juga melaporkan telah memeriksa 277.809 spesimen Covid-19 selama 24 jam terakhir. Pada periode yang sama, ada 185.181 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Rinciannya, sebanyak 83.861 orang diambil sampelnya menggunakan tes swab polymerase chain reaction (PCR), 601 orang menggunakan tes cepat molekuler (TCM), dan 100.719 orang menggunakan tes swab antigen.

Kemudian, sebanyak 151.074 spesimen diperiksa dengan metode PCR, 625 spesimen melalui TCM, dan 126.110 spesimen melalui tes swab antigen.

Dengan demikian, hingga Rabu ini, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 25.523.300 spesimen Covid-19 dari 17.374.182 orang. Sebagai informasi, satu orang dapat diambil spesimen lebih dari satu kali.

Berdasarkan pemeriksaan spesimen ini, sebanyak 47.791 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 37.157 hasil tes swab PCR, 333 dari TCM, dan 10.301 dari tes swab antigen.

Dari data tersebut, angka positivity rate kasus positif Covid-19 harian yaitu 25,81 persen secara total. Namun, jika hanya berdasarkan dengan tes swab PCR, maka positivity rate yaitu sebesar 44,39 persen.

Jumlah ini masih jauh memenuhi standar WHO terkait pengendalian pandemi Covid-19, yaitu di bawah 5 persen.

Perkembangan vaksinasi

Hingga Rabu, pemerintah juga mencatat ada 19.103.162 orang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua atau 9,17 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Adapun untuk vaksinasi dosis pertama, yang sudah disuntik yaitu 45.734.912 orang atau 21,96 persen.

Rinciannya, vaksinasi yang menargetkan tenaga kesehatan sudah mencapai 108,54 persen untuk dosis pertama dan 98,83 persen untuk dosis kedua.

Adapun sasaran untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang. Sebanyak 1.594.146 tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.451.558 telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, untuk petugas publik ditargetkan sebanyak 17.327.167 orang. Data pemerintah menunjukkan 25.263.427 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 10.799.927 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sementara sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Hingga saat ini, sebanyak 4.801.742 orang lansia telah divaksinasi dosis pertama dan 3.108.142 lansia disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Pemerintah juga mendata ada 2.211.937 tenaga pendidik yang sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.702.200 orang sudah divaksinasi dosis kedua.

Sedangkan vaksinasi masyarakat rentan dan umum ditargetkan sebanyak 141.211.181 orang. Sebanyak 13.254.333 orang sudah divaksinasi dosis pertama dan 3.743.305 orang divaksinasi dosis kedua.

Vaksinasi kelompok usia 12-17 tahun ditargetkan untuk 26.705.490 orang, sebanyak 821.264 sudah divaksinasi dosis pertama dan 185 orang dosis kedua.

Vaksin untuk atasi pandemi

Dokter Konsultan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Andi Khomeini Takdir mengatakan, vaksinasi ikut membantu memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Vaksinasi disebut bisa melengkapi strategi dalam mengendalikan laju penularan Covid-19.

"Yang ikut memperbaiki situasi, tapi ini masih dikaji datanya, adalah vaksinasi kita yang terus bertambah. Itu juga mendorong perbaikan yang bisa kita lihat," ujar Andi dalam talkshow evaluasi PPKM yang digelar secara virtual pada Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, bukan hanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat dengan PPKM saja yang mampu menurunkan kasus Covid-19.

Di sisi lain, masyarakat mulai kembali tertib menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah mulai menaikkan target jumlah testing dan tracing Covid-19.

"Kemudian ada perbaikan pelayanan kesehatan. Juga ada peran pihak swasta. Jadi protokol kesehatan, PPKM, fasilitas kesehatan dan vaksinasi hasilnya kondisi pandemi bisa seperti sekarang," tuturnya.

Ia mengungkapkan jumlah pasien Covid-19 di yang dirawat di RSDC Wisma Atlet kini berkurang hampir 50 persen dibandingkan bulan lalu.

Menurut Andi, pada Juni ada sekitar 7.000 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

"Tapi hari ini catatan kami yang dirawat sebanyak 3.267 pasien. Ini separuh dari yang dirawat bulan lalu," ujarnya.

Andi mengatakan, dari 3.267 pasien, ada sekitar 200 orang yang kini dikirim ke Rusun Pasar Rumput dan Rusun Nagrak.

Penyebabnya, para pasien ini positif Covid-19 tetapi gejalanya ringan. Sehingga mereka dipindahkan untuk menjalani isolasi mandiri di dua lokasi itu.

Ia berharap kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa pandemi Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan.

Andi menekankan, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan turut membantu menurunnya jumlah pasien di RSDC.

Meski kondisi membaik, Andi tetap mengimbau masyarakat tidak boleh kendor mematuhi protokol kesehatan.

"Sebab pasien di Wisma Atlet memang berkurang. Hanya saja, mereka yang saat ini dirawat adalah yang bergejala sedang dan berat sehingga masih berusaha untuk sembuh," ungkapnya.

Oleh karenanya, Andi mengingatkan agar masyarakat menghindari potensi penularan dengan tindakan pencegahan.

Protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas harus tetap dijalankan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/29/09002141/3287727-kasus-covid-19-vaksinasi-lengkapi-strategi-pengendalian-penularan

Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke