Salin Artikel

Tingginya Angka Kematian dan Kegagalan Deteksi Dini Kasus Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum bisa dikendalikan. Hal Ini terlihat dari masih tingginya jumlah kasus baru dan angka kematian.

Data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat (23/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 49.071 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 3.082.410 orang, terhitung sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Penambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan 8.925 kasus. Kemudian DKI Jakarta dengan 8.033 kasus dan Jawa Timur 6.912 kasus.

Data yang sama juga menunjukkan penambahan 38.988 pasien sembuh dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus kesembuhan sampai saat ini mencapai 2.431.911 orang.

Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal juga terus bertambah, yakni 1.566 orang pada periode 22-23 Juli 2021.

Angka ini merupakan penambahan kasus kematian tertinggi sejak pandemi melanda. Sebelumnya, kasus kematian tertinggi tercatat pada Kamis (22/7/2021), yakni 1.449 orang.

Berdasarkan data pemerintah, total kasus kematian akibat Covid-19 kini tercatat 80.598 orang.

Kegagalan deteksi kasus Covid-19 sejak dini

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyoroti angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 1.000 orang per hari.

Ia mengatakan, tingginya kasus kematian ini akibat masih lemahnya pelaksanaan pemeriksaan Covid-19 (testing), sehingga penemuan kasus sedini mungkin gagal dilakukan.

"Testing atau menemukan kasus secepatnya, seawal itu ya yang gagal, tidak berhasil. Sehingga terjadi kasus infeksi yang tidak terkendali. Terlambat terdeteksi sehingga menyebabkan kematian," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Dicky mengatakan, semakin banyak kasus positif Covid-19 yang tidak terdeteksi lebih cepat, maka akan semakin banyak pula warga yang terpapar, khususnya kelompok rentan.

Oleh karenanya, ia mengatakan, pemerintah harus memahami bahwa testing dan pelacakan kontak erat (tracing) merupakan upaya untuk menemukan kasus, bukan menciptakan kasus.

"Karena dengan penemuan kasus secara cepat dan juga maksimal, ini akan bisa ditindaklanjuti dengan tracing yang optimal 80 persen dan isolasi atau karantina yang efektif sehingga penambahan eksponensial covid-19 ini bisa kita hentikan," ujarnya.

Dicky menambahkan, pola strategi testing yang dilakukan pemerintah harus lebih aktif.

Sementara, peran dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar 3T berjalan dengan baik dan meningkat.

"Di sini ada simbiosis, saling mendukung, masyarakat membatasi kecuali yang memang enggak bisa, tidak harus keluar rumah ya itu lakukanlah, dan prokes dengan kuat, ketat dan disiplin," pungkasnya.

Secara terpisah, pendiri LaporCovid-19 Irma Hidayana menuturkan, angka kematian harus menjadi perhatian semua pihak.

Irma mengatakan, fatality rate di Indonesia saat ini masih tinggi.

"Jangan happy dahulu melihat kasus kesembuhan yang tinggi, tapi kita harus proporsional melihat angka kematian, angka keparahan kasus, sampai membeludaknya fasilitas kesehatan," tutur Irma, dalam diskusi virtual, Kamis.

Adapun fatality rate merupakan rasio kasus meninggal dengan jumlah kasus harian.

Namun, data fatality rate tersebut baru dihitung dari jumlah tes yang ada, belum menghitung pasien meninggal dengan gejala dan belum sempat diperiksa spesimennya.

"Ini sekali lagi hanya melihat jumlah tesnya, belum menghitung mereka yang meninggal sebelum dites, mereka yang meninggal tanpa layanan tes, jadi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/24/08492141/tingginya-angka-kematian-dan-kegagalan-deteksi-dini-kasus-covid-19

Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke