"Sejauh ini masih terkendali. Apalagi pemerintah, melalui teman-teman dari TNI menyalurkan target tiga juta obat-obatan Covid-19 secara gratis," kata Agus dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).
Ia mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan beberapa kementerian/lembaga terkait agar obat produksi dalam negeri terus didukung. Hal ini untuk mencegah kelangkaan obat.
Menurut Agus, situasi saat ini darurat, di mana obat-obatan menjadi kebutuhan kesehatan pokok.
Sementara untuk obat produk impor, para importir diharuskan mengajukan proses importasi dan rekomendasinya kepada yang berkompeten.
"Kami sudah mohon atensi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk mempercepat prosesnya. Selain itu, kami juga mengantisipasi mereka yang bawa tentengan," ujar dia.
Agus pun mengatakan, Polri terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang menjual obat penanganan Covid-19 dengan harga tidak wajar.
Pemerintah sendiri sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk sejumlah obat yang dipakai untuk pasien Covid-19.
"Mungkin yang perlu banyak maka harga naik, menurut saya melibatkan banyak pihak termasuk jaringan ke RS atau oknum nakes (tenaga kesehatan). Makanya kami lakukan langkah pengawasan, penyelidikan dan penindakan yang menjual dengan harga di atas HET dan dilakukan oleh yang tidak berhak," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/23/15573181/kabareskrim-stok-obat-penanganan-covid-19-masih-terkendali