Salin Artikel

Jokowi: Selamat Hari Anak Nasional, Tetap Semangat Belajar dan Bermain di Rumah

Ucapan beserta pesan kepada anak-anak Indonesia disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram resminya @jokowi, Jumat (23/7/2021).

"Selamat hari anak nasional. Anak-anakku semua adalah masa depan Indonesia. Tetaplah semangat belajar dan bermain di rumah untuk sementara waktu dan teruslah bergembira," ujar Jokowi.

Dia melanjutkan, anak-anak Indonesia menghabiskan hari-hari dalam setahun ini ddngan lebih sering berkegiatan dan belajar di rumah, tidak bepergian dan tidak bermain keluar rumah.

"Saya tahu kalian pasti rindu berkumpul dengan teman, sepupu, atau kakek dan nenek," kata Jokowi.

"Keadaan ini bukanlah keinginan kita. Semua ini kita lakukan untuk keselamatan kita semua, keselamatan adik dan kakak, ibu dan ayah, ibu dan bapak guru dan semua yang berada di lingkungan kita agar tidak tertular Covid-19," ujar Presiden.

Kepala Negara menambahkan, anak-anak Indonesia bisa ikut berpartisipasi menekan penularan Covid-19.

Caranya, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan berupa disiplin menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Pemerintah menetapkan HAN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984.

HAN merupakan peringatan untuk mengingat pentingnya pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pada peringatan HAN tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengangkat tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

Berdasarkan buku pedoman HAN 2021, peringatan ini bertujuan menjadi momentum untuk menunjukkan anak-anak Indonesia tetap berprestasi, bergembira, kreatif dan inovatif meskipun berada di rumah selama pandemi Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/23/09305601/jokowi-selamat-hari-anak-nasional-tetap-semangat-belajar-dan-bermain-di

Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke