Salin Artikel

Jokowi Targetkan Herd Immunity di Pulau Jawa Tercapai Akhir Agustus, Mungkinkah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekebalan komunitas atau herd immunity di Pulau Jawa ditargetkan dapat tercapai pada akhir Agustus 2021.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan pengarahan dalam rapat evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali yang digelar secara virtual pada 16 Juli lalu.

Menurut Jokowi, jika tak bisa tercapai pada akhir Agustus, herd immunity untuk Pulau Jawa ditargetkan terjadi pada pertengahan September 2021.

Target tersebut berdasarkan capaian vaksinasi di sejumlah provinsi di Pulau Jawa. Hingga pekan lalu, kata Presiden, cakupan vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 72 persen.

Namun, untuk provinsi lain capaian vaksinasi belum setinggi DKI Jakarta.

Misalnya saja di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten yang cakupan vaksinasinya saat ini masih berkisar antara 12 persen hingga 14 persen.

Meski begitu, Jokowi meminta agar vaksinasi untuk ketiga provinsi itu harus difokuskan.

Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menegaskan tidak mungkin mencapai herd immunity Pulai Jawa pada Agustus tahun ini.

Menurutnya, herd immunity bukan sebuah kondisi instan. Dibutuhkan proses panjang untuk mencapainya secara menyeluruh.

"Jadi kalau disebut herd immunity Agustus ya tidak mungkin. Yang bisa tercapai itu ya pada akhir tahun 2021 itu bisa tercapai cakupan vaksinasi (di Jawa) 85 persen," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Artinya, baru satu variabel yang tercapai, yakni target penyuntikan sebagai pendukung kondisi kekebalan komunitas.

3 variabel herd immunity

Lebih lanjut Dicky menjelaskan, untuk mencapai herd immunity ada tiga variabel yang harus dicapai secara bersamaan.

Pertama, treshold atau cakupan orang yang divaksin.

"Menurut saya saat ini minimal cakupan vaksinnya 80 persen dari keseluruhan total penduduk," kata Dicky.

Hal ini berdasarkan kondisi pandemi terbaru yang mana terdapat varian delta virus corona yang penularannya sangat cepat.

Variabel kedua adalah angka reproduksi (penularan) kasus Covid-19 diupayakan ditekan serendah mungkin.

"Ini tentu tergantung kepada proses testing, tracing, treatment serta disiplin protokol kesehatan 5M," tegas Dicky.

Kemudian variabel ketiga adalah adanya vaksin yang memiliki proteksi atau fungsi maksimal dalam mencegah penularan.

Menurut Dicky belum ada jenis vaksin yang secara dominan memberikan proteksi itu.

"Apalagi dengan adanya varian delta ini. Ini saya memprediksi walaupun vaksin berbasis mRNA sekalipun belum bisa mengatasi hingga 70 persen juga ya. Ini datanya belum firm semua," tutur Dicky.

"Sehingga apabila baru satu variabel vaksinasi tercapai, misalnya capaian vaksinasi, variabel lainnya harus menunggu. Demikian konteks herd immunity," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/21/13512891/jokowi-targetkan-herd-immunity-di-pulau-jawa-tercapai-akhir-agustus

Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke