Adapun data tersebut berdasarkan analisis inaRISK dan analisis data impact based forecast dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Direktorat Peringatan Dini BNPB mengidentifikasi sejumlah wilayah dengan status waspada banjir di wilayah administrasi kabupaten dan kota hingga kecamatan,"kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Minggu (18/7/2021).
Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui seperti Kabupaten Bogor, Ciamis, Cianjur, Tasikmalaya, Kota Bogor dan Pangandaran di Jawa Barat berstatus waspada banjir.
Selanjutnya, Cilacap dan Banyumas di Jawa Tengah serta Donggala di Sulawesi Tengah juga berada pada status yang sama.
"Sejumlah wilayah tersebut termasuk daerah dengan catatan historis banjir tertinggi berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI)," ujarnya.
Oleh karena itu, BNPB meminta pemerintah daerah yang telah teridentifikasi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan.
Mulai dari memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan seperti curah hujan, tinggi muka air dan potensi wilayah terdampak.
Kemudian koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya, mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan.
Lalu mengidentifikasi kebutuhan logistik dan peralatan, memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik, dan memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi.
"BNPB juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah berpotensi banjir untuk mengambil langkah antisipasi dan kesiapsiagaan. Langkah tersebut dilakukan di tingkat keluarga maupun komunitas," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/19/09135181/bnpb-minta-9-wilayah-ini-waspadai-bahaya-banjir