Salin Artikel

Pemerintah Terapkan PPKM Darurat, Epidemiolog: Tidak Ada Kata Terlambat

Menurut Miko, meski kebijakan itu terlambat diambil, PPKM Darurat diharapkan dapat efektif membatasi mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19 sehingga dapat mengurangi beban fasilitas layanan kesehatan.

"Saya terima kasih ke pemerintah kalau itu diputuskan, paling tidak masalah layanan kesehatan sudah ditangani. Tapi harusnya lebih awal itu lebih bagus, tapi enggak ada kata terlambat, better late than never," kata Miko dalam acara diskusi yang ditayangkan akun YouTube Alinea ID, Kamis (1/7/2021).

Miko mengatakan, pemerintah semestinya dapat belajar dari pengalaman India yang mengalami "tsunami" Covid-19 pada beberapa waktu yang lalu.

Miko berpendapat, upaya penanganan pandemi oleh pemerintah selama ini masih belum optimal untuk menekan laju penularan.

"Jadi kita belajar dari kesalahan orang lain supaya itu tidak terjadi di negara kita, menurut saya kita terlambat tapi terlambat lebih baik, saya terima kasih kepada pemerintah," ujar Miko.

Di samping itu, Miko menyoroti penerapan PPKM Darurat yang hanya berlaku di wilayah Jawa dan Bali.

Ia khawatir, hal itu tidak cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya varian virus baru ke pulau-pulau lainnya.

Oleh karena itu, menurut Miko, pemerintah ke depannya harus memikirkan strategi untuk membatasi penyebaran varian baru.

"Kalau tidak ya sama saja, kita hanya memadamkan api-api di Jawa-Bali, kemudian pindah ke Sumatra, pindah ke Kalimantan, pindah ke Sulawesi," kata Miko.

Pemerintah mengumumkan PPPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut berlaku 3-20 Juli 2021.

Presiden Joko Widodo menyatakan, PPKM darurat ini meliputi pembatasan aktivitas masyarakat secara lebih ketat daripada yang selama ini sudah pernah berlaku.

"Secara rinci bagaimana aturannya saya sudah minta Menko Marives menerangkan sejelas-jelasnya, secara detail. Saya minta masyarakat mematuhi aturan ini demi keselamatan kita semua, " kata Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/01/11471291/pemerintah-terapkan-ppkm-darurat-epidemiolog-tidak-ada-kata-terlambat

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke