Lonjakan tersebut dinilai Jokowi terjadi akibat kenaikan mobilitas masyarakat saat libur Idul Fitri sekaligus penyebaran varian baru virus corona.
"Begitu ada liburan, liburan Lebaran kemarin plus varian baru, hari ini kita naik melompat dua kali lipat lebih menjadi 228.000," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021).
Jokowi mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Tanah Air juga sempat meninggi pada akhir Januari hingga awal Februari lalu.
Namun, angkanya tak sebesar kenaikan yang terjadi beberapa waktu belakangan, yakni mencapai 176.000 kasus aktif.
Sejak saat itu, kasus aktif perlahan-lahan berhasil diturunkan. Dalam waktu empat bulan atau tepatnya 18 Mei 2021, saat kasus aktif virus corona berhasil turun di angka 87.000 kasus.
Kini, kasus aktif kembali melonjak tinggi. Jokowi pun mewanti-wanti seluruh pihak untuk berhati-hati.
"Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada, kita tidak boleh lengah," ujarnya.
Akibat kenaikan kasus aktif, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga ikut melambung.
Pada pertengahan Januari BOR nasional berada di angka 66 persen. Angka itu berhasil diturunkan menjadi 28 persen pada Mei 2021.
Namun, tak butuh waktu lama, saat ini persentase BOR kembali melonjak tajam.
"Tidak ada satu bulan melompat menjadi hari ini 72 persen nasional, hati-hati mengenai ini," kata Jokowi.
Dengan memburuknya situasi, Jokowi meminta seluruh pihak tetap waspada.
Pemerintah, kata dia, akan terus berupaya melakukan pemulihan, tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi yang terdampak pandemi.
"Jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, ekonomi, tapi tidak melihat kesehatan, tapi juga jangan hanya melihat kesehatan, kesehatan, kesehatan, tapi tidak melihat ekonomi. Dua-duanya ini harus berjalan beriringan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/30/15302031/jokowi-kasus-aktif-naik-2-kali-lipat-karena-libur-lebaran-dan-varian-baru