Salin Artikel

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Satgas Minta Masyarakat Lakukan Ini

KOMPAS.com – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, dalam memetakan risiko aktivitas masyarakat, setiap pihak harus memperhatikan tiga aspek utama.

“Tiga aspek itu adalah lokasi, kedekatan, dan waktu berlangsungnya aktivitas. Perlu diperhatikan juga bahwa upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota keluarga untuk melindungi satu sama lain, sehingga penularan di tingkat ini bisa dihindari,” jelas dia melalui keterangan tertulisnya, Selasa (29/6/2021).

Hal tersebut disampaikan Wiku menyusul fenomena kenaikan kasus Covid-19 yang terus terjadi hingga saat ini.

Untuk mengatasi hal itu, Wiku bersama tim meminta semua elemen masyarakat memaksimalkan optimalisasi fungsi posko dan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam memperlambat laju penularan Covid-19.

Terdapat dua aspek yang bisa dilakukan masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19, yaitu pemetaan risiko beraktivitas dan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah.

Wiku menjelaskan, merujuk pada kategorisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa cara pemetaan aktivitas yang dapat diikuti masyarakat. Cara ini dibagi dalam tiga kategori, yakni risiko lebih tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.

Kegiatan yang masuk risiko lebih tinggi jika tidak dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes), meliputi kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di ruangan tertutup, dan beraktivitas di tempat ramai.

“Untuk kegiatan risiko sedang jika tetap mematuhi prokes, yakni berkunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan banyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit atau dokter, serta berkunjung ke fasilitas umum dan menggunakan transportasi umum,” jelas Wiku.

Adapun kegiatan yang masuk risiko rendah dengan tetap mematuhi prokes, di antaranya berdiam diri di rumah hingga beraktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak.

“Aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan sekarang dan mereka harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar agar penularan bisa diminimalkan,” ujarnya.

Selain itu, kata Wiku, masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan cara mendukung efektivitas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro melalui posko sebagai pengendali Covid-19 setempat.

“Khusus untuk daerah-daerah dengan kasus tertinggi, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah diharapkan dapat memberikan kontribusinya dalam menekan kasus yang muncul,” pinta dia.

Tak hanya itu, Wiku menilai bahwa masyarakat juga harus disiplin dan bertanggung jawab dengan berbagai aturan yang sudah ditetapkan, khususnya terkait skenario pengendalian yang ditegakkan oleh unsur mendasar, seperti rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT).

“Unsur-unsur dasar itu juga mencakup tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, karang taruna, anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), atau kader tertentu. Lewat komunitas ini, masyarakat melindungi orang-orang di sekitar dari Covid-19,” terangnya.

Selanjutnya, masyarakat diminta pula untuk bersikap suportif terhadap upaya testing dan tracing massal yang dilakukan bintara pembina desa (Babinsa) dan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas).

“Masyarakat juga diminta untuk transparan ketika melaporkan kasus positif dan ikut serta dalam pelacakan kontak erat, mulai dari tahapan penilaian risiko sampai rujukan upaya isolasi atau perawatan jika dibutuhkan,” tambahnya.

Ia menambahkan, masyarakat diminta bersikap komunikatif terhadap aparat di tingkatan desa, yakni Puskesmas tingkat kelurahan terkait pemantauan pelaksanaan karantina atau isolasi mandiri.

“Termasuk juga saat perawatan, agar peluang kesembuhan bisa semakin tinggi. Jika fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan kurang memadai, komunikasi yang baik harus terus terjalin antara kecamatan, baik Puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD),” ujar dia.

Apresiasi pemerintah

Wiku mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi aksi desa atau kelurahan serta masyarakat yang mendukung penuh kebijakan pemerintah.

“Terima kasih telah membantu meringankan beban banyak orang, pemerintah, rumah sakit, serta tenaga kesehatan (nakes). Perlu diingat, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mengendalikan Covid-19. Dibutuhkan perjuangan dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Terkait kesuksesan pengendalian Covid-19, ungkap Wiku, nantinya tergantung pada keseragaman gerakan pengendalian yang berlaku terhadap kebijakan di sektor esensial, yaitu perkantoran, pendidikan, hiburan, transportasi, ibadah, perbelanjaan, dan lainnya.

Untuk itu, penting kiranya bagi setiap elemen masyarakat buat memfokuskan pengetatannya dalam dua minggu ke depan.

“Saat ini, setiap daerah sedang berusaha untuk mencari kesesuaian karakteristik strategi pengendalian melalui operasional PPKM, khususnya pada tingkat masyarakat. Proses pembelajaran dari upaya monitoring dan evaluasi juga terus dilakukan,” kata dia.

Untuk itu, lanjut dia, penting diingat bahwa upaya bela negara perlu dilakukan secara kolektif agar menghasilkan efek yang signifikan dan berdampak dalam waktu relatif cepat.

“Manfaatkan peran yang ada sekarang juga, baik kecil maupun besar. Masyarakat yang menyadari situasi Covid-19 terkini dan berkontribusi terhadap pengendaliannya adalah patriot sejati,” tutur Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/29/20242191/kasus-covid-19-masih-tinggi-satgas-minta-masyarakat-lakukan-ini

Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke