Dua masker itu adalah masker kain yang melapisi masker medis.
"Tentu kami menyarankan agar masyarakat menggunakan double masking, di mana masker medis di dalam dan masker kain di luar," kata Sonny saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).
"Masker kain 3 layer dan masker medis," sambungnya.
Sonny juga mengatakan, masyarakat harus memahami jenis masker dan tingkat proteksinya.
Pertama, masker N95, masker ini mampu menyaring sekitar 95 persen partikel yang melayang di udara, menyaring virus, bakteri, jamur, debu serta menghilangkan partikel non-berminyak cair seperti semprotan anti serangga atau minyak wangi.
Kedua, masker medis/bedah. Makser ini terbuat dari 3 lapisan bahan non-tenun sintetis, tersedia dalam beberapa ketebalan, memiliki tingkatan filtrasi dan tahan air.
Masker medis ini, kata Sonny, mampu menyaring sekitar 80-85 persen partikel yang dihirup, melindungi hidung dan mulut agar tidak bersentuhan dengan tetesan yang bisa membawa kuman.
"Masker ini hanya sekali pakai, dengan durasi maksimum 4 jam dan masker harus diganti jika dalam keadaan lembab dan atau basah," ujarnya.
Ketiga, kata Sonny, masker kain juga memberikan perlindungan sekitar 50-70 persen. Namun, pemakaiannya hanya 4 jam sehingga disarankan agar membawa masker cadangan.
"Masker yang tidak disarankan adalah di luar ketiga jenis masker tersebut, plus masker katup, karena virus dari dalam tetap dapat keluar, sehingga masih berisiko untuk menularkan orang lain," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/21/18434971/satgas-covid-19-sarankan-warga-pakai-masker-medis-dilapis-masker-kain