Salin Artikel

Kasus Baru Covid-19 Kembali Lewati 10.000, Pemerintah Diminta Perbanyak Testing dan Tracing

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta pemerintah memperbanyak testing dan pelacakan atau tracing menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kamis (17/6/2021), terdapat penambahan 12.624 kasus positif.

"Perbanyak testing dan tracing, sehingga peta sebaran Covid-19 tergambarkan," kata Melki saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Kemudian ia juga meminta pemerintah memperkuat kapasitas testing, tracing, dan treatment hingga ke tingkat terbawah yaitu RT, RW, dusun atau kampung.

Menurutnya, di setiap wilayah tersebut harus ada fasilitas testing, tracing dan isolasi mandiri pasien positif baik itu kategori ringan maupun orang tanpa gejala (OTG).

"Ketiga, perkuat konsolidasi tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas dan Klinik), RS rujukan Covid-19 maupun isolasi terpusat di level kecamatan atau kabupaten," ujarnya.

Ia menilai, saat ini, antara kabupaten dan kecamatan perlu membagi tugas serta tanggung jawab untuk menangani lonjakan kasus di daerah daerah.

Selanjutnya, Melki meminta agar setiap pemerintah daerah dan pengelola rumah sakit saling mendukung satu sama lain dalam pengadaan tenaga pendukung.

Melki berpandangan, hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya daerah tertentu yang mengalami zona merah akibat lonjakan kasus.

"Antar-daerah atau antar-RS perlu saling dukung. Hal ini bisa dilakukan bersama asosiasi kesehatan setempat juga sekolah kesehatan untuk menyiapkan tenaga pendukung," kata dia.

Berikutnya, Melki meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) diperketat di semua daerah.

Ia juga mendesak agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro diperketat.

"Pelaksanaan prokes ketat di semua daerah dan PPKM skala mikro level RT, RW, dusun kampung, desa, kelurahan kembali dilakukan secara lebih disiplin dan tanpa kompromi dalam beberapa waktu ke depan," tegasnya.

Terakhir, politisi Golkar ini meminta agar fasilitas dan transportasi publik dibatasi secara ketat guna mengurangi keramaian.

Menurut dia, hal itu juga untuk mengurangi berkumpulnya banyak orang dalam waktu yang lama.

"Selain itu pertemuan dan acara dalam bentuk daring agar diutamakan daripada tatap muka," kata Melki.

Diketahui, kasus baru Covid-19 kembali melewati angka 10.000 pasien per hari, setelah empat bulan yang lalu mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.

Kasus Covid-19 di Indonesia rata-rata mencapai angka 5.000-6.000 kasus baru per hari pada empat bulan yang lalu.

Namun, hingga Kamis (17/6/2021) data dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, terjadi penambahan 12.624 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.950.276 kasus sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/20023631/kasus-baru-covid-19-kembali-lewati-10000-pemerintah-diminta-perbanyak

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke