Salin Artikel

Menilik Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Pemerintah Pusat Turun Tangan...

KOMPAS.com -  Kabupaten Kudus di Jawa Tengah menjadi sorotan akibat ledakan kasus Covid-19. Kini Kudus berstatus zona merah. Ada sejumlah hal yang menyebabkan kasus Covid-19 melonjak drastis di kota kretek tersebut.

Penyebabnya mulai dari warga yang mengabaikan protokol kesehatan, pasien Covid-19 yang ditunggu oleh keluarga, hingga puncaknya adalah ziarah dan silaturahmi saat Lebaran.

Ini termasuk aktivitas ziarah yang menjadi wisata religi di kota yang juga menjadi salah satu titik penyebaran Islam di Nusantara itu. 

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Kudus diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan di wilayah itu yang saat ini positif menderita Covid-19, yaitu sebanyak 189 orang.

Wiku mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kudus melonjak secara signifikan dalam waktu sepekan. Kenaikannya disebut mencapai 30 kali lipat, yakni dari 26 kasus menjadi 929 kasus.

"Hal ini menjadikan kasus aktif di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,48 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," kata Wiku dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).

Adanya kenaikan kasus positif ini menyebabkan keterisian tempat tidur ruang isolasi dan ruang ICU rujukan Covid-19 mengalami kenaikan tajam di Kudus. Bahkan per tanggal 1 Juni lebih dari 90 persen dari seluruh tempat tidur terisi.

"Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," ujar Wiku.

Penanganan kasus Covid-19 yang buruk, kata Wiku, juga turut menjadi penyebab lonjakan Covid-19 di Kudus meningkat.

Dia pun menuturkan, sebelum angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan, Kudus berstatus zona oranye atau berisiko sedang terhadap penularan Covid-19 selama tiga pekan.

"Karena tidak ditangani dengan baik daerahnya berpindah ke zona merah," kata Wiku.

Imbauan

Berdasarkan laman corona.kuduskab.go.id pada Senin (7/6/2021), terdapat 8.757 kasus positif Covid-19 di Kota Kudus dengan rincian 414 pasien dirawat, 1.280 isolasi mandiri, 6.345 sembuh dan 718 orang meninggal.

Akibat lonjakan itu, Bupati Kudus Bupati Kudus Hartopo mengeluarkan surat edaran bernomor 360/1314/04.03/2021.

Surat itu berisi tentang imbauan agar warga tetap berada di rumah demi memutus rantai penularan Covid-19. Surat itu hanya bersifat imbauan. Tidak ada perintah untuk menutup pasar, pusat perbelanjaan, atau pabrik.

Sebelumnya imbauan itu hanya berlaku pada 5-6 Juni 2021. Namun, kini bupati Kudus memperpanjangnya hingga Rabu (9/6/2021).


Perhatian pemerintah pusat

Kasus Covid-19 di Kudus ini pun menjadi perhatian pemerintah pusat dan Satgas Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membahas penanganan kasus Covid-19 di Kudus.

Dalam pertemuan itu, Menkes Budi meminta Ganjar membantu Bupati Kudus menyelesaikan kasus lonjakan tersebut.

"Maka saya minta Pak Ganjar membantu. Beliau kan pembina, jadi bisa mendukunglah Bupati Kudus kalau tekanannya terlalu banyak," kata Budi ditemui di Puri Gedeh Semarang, Sabtu (5/6/2021).

"Kadang-kadang Bupati pusing mesti ngapain, tapi kalau ada kakaknya, maka dia tenang. Sebagai kakak, tolong Pak Gub bisa membantu back up," ujar dia.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Listyo Prabowo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencan (BNPB) Ganip Warsito juga sudah meninjau Kudus secara langsung.

Dalam kunjungan itu, Panglima TNI Hadi meminta kesadaran masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

"Kesadaran masyarakat harus semakin ditingkatkan agar Covid-19 tidak semakin menyebar dan menyebabkan tenaga kesehatan harus bekerja lebih ekstra," kata Hadi.

Hadi juga menyebut bahwa strategi yang harus dilakukan oleh Kabupaten Kudus adalah menempatkan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro untuk mempercepat pemulihan kesehatan di desa.

"Setiap desa harus ada satu posko PPKM mikro agar zona merah menjadi kuning, dan akhirnya menjadi hijau. Tugasnya menegakkan protokol kesehatan, membantu dan mendata pelaksanaan PCR dan segera dilakukan pemisahan untuk isolasi jika sudah terkonfirmasi positif," kata Panglima TNI Hadi.

Kini Asrama Asrama Haji Donohudan Boyolali menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 asal Kudus. Saat ini ada sebanyak 99 orang yang tengah menjalani isolasi di Asrama haji tersebut.

Menurut Penanggung jawab untuk Isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) wilayah Solo Raya, dr Sigit Armunanto, kamar isolasi yang disiapkan di Asrama Haji Donohudan sudah memenuhi standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dan masih cukup menampung sekitar 400 sampai 500 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/07/12551381/menilik-ledakan-kasus-covid-19-di-kudus-hingga-pemerintah-pusat-turun-tangan

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke