Salin Artikel

Cakupan Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, Epidemiolog Sarankan 5 Langkah Ini

Pertama, kata Dicky, perlu evaluasi secara intensif kendala vaksinasi kepada lansia.

"Ditanyakan kepada petugas yang melakukan vaksinasi baik di RS, puskesmas, sentra vaksikasi maupun di fasilitas kesehatan kendalanya apa. Tentu mereka lebih tahu dan itu akan jadi modal untuk perbaikan. Jadi memang harus ada evaluasi sebelum perbaikan," ujar Dicky ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Kedua, pemerintah perlu mengenali konteks kendala vaksinasi lansia di setiap daerah di Indonesia.

Dicky menyebutkan ada kendala yang menjadi kekhasan untuk setiap daerah. Kendala-kendala yang berbeda itu pun memerlukan strategi penanganan yang berbeda.

"Nah itu bisa dilakukan dengan survei atau kuesioner sederhana. Ini harus ditemukan apa yang membuat mereka ragu itu apa," ujar Dicky.

"Misalnya, ada yang masih ragu perihal halalnya. Itu harus dijelaskan sebab tak bisa disamaratakan pemahaman masyarakat," kata dia.

Ketiga, Dicky menyarankan pemerintah memperhatikan faktor teknis di lapangan berupa kenyamanan.

Dia mengingatkan, lansia cenderung menginginkan kenyamanan dalam pelayanan kesehatan. Selain itu kenyamanan kondisi karena bisa bersama-sama dengan rekan sebaya mereka.

"Orang tua itu ada kecenderungan ingin dengan sesamanya, sebayanya. Kalau dulu ada klub jantung sehat, klub lansia, ini harus dimanfaatkan. Termasuk ini bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi. Gunakan jejaring mereka ini untuk melakukan sosialisasi vaksinasi," ucap Dicky.

Terkait dengan kenyamanan ini, Dicky mengingatkan perlu juga dilakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mengetahui kendala vaksinasi Covid-19 bagi lansia.

Sebab bisa jadi selain faktor tidak yakin dengan vaksin yang ada, lansia terkendala akses karena tidak ada anggota keluarga yang mengantarkan mereka ke lokasi vaksinasi.

"Tentu ini tak bisa hanya melibatkan tenaga kesehatan saja. Kita bisa manfaatkan kader-kader untuk lansia yang sudah ada di masyarakat. Misalnya lewat Posbindu," tutur Dicky.

"Bisa pula bekerjasama dengan dokter setempat, apalagi jika dokternya sudah senior dan sudah pula divaksinasi. Sehingga pesan kepada lansia lebih bisa diterima," tuturnya.


Keempat, Dicky menyarankan agar pemerintah daerah terus memperbanyak informasi perihal vaksinasi Covid-19 kepada lansia.

Isu seputar keamanan vaksin, kehalalan vaksin serta efikasi vaksin harus terus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.

"Yang kelima, adalah soal komitmen atau political will pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta leadership. Agar bisa lebih bisa memfokuskan strategi vaksinasi bagi lansia ini," ujar Dicky.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan penyebab cakupan vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia) masih rendah.

Menurut data Kemenkes, hingga saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 lansia masih berada di angka 16 persen.

Dante mengungkapkan, salah satu penyebabnya adalah karena masih adanya ketakutan melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga senior tersebut.

"Memang ada ketakutan Untuk melakukan vaksinasi kepada lansia. Sehingga yang paling penting adalah melakukan edukasi kepada masyarakat dan lansia," ujar Dante dalam sambutannya pada Hari Temu Lansia Nasional 2021 yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (3/6/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/04/11215291/cakupan-vaksinasi-covid-19-lansia-rendah-epidemiolog-sarankan-5-langkah-ini

Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke