Salin Artikel

Istana: Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Baru Capai 13 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengungkapkan perkembangan data capaian vaksinasi Covid-19.

Data tersebut merupakan catatan pemerintah hingga 20 Mei 2021.

"Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei kemarin, vaksinasi untuk tenaga kesehatan telah mencapai 102,58 persen untuk dosis pertama dari target sasaran sebanyak 1.498.764 persen," ujar Fadjroel dalam sesi talkshow live Instagram pada Jumat (21/5/2021).

Untuk dosis kedua kepada tenaga kesehatan capaiaannya adalah 93,61 persen.

Dengan demikian, Fadjroel menyebutkan bahwa semua tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Hanya tinggal 0,7 persen tenaga kesehatan yang belum divaksinasi.

Atas capaian ini, kata dia, pemerintah memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lain di fasilitas kesehatan.

Namun, Fadjroel melanjutkan, vaksinasi untuk lansia baru mencapai 13 persen untuk dosis pertama.

"Target vaksinasi kepada lansia sebanyak 21,5 juta orang. Baru sebanyak 13 persen divaksinasi dosis pertama dan 9,14 persen yang menjalani vaksinasi dosis kedua," jelasnya.

Sementara itu, vaksinasi bagi pekerja publik yang menyasar 17 juga orang sudah mencapai 57,32 persen untuk dosis pertama.

Untuk vaksinasi dosis kedua telah mencapai 35 persen.

Menurut Fadjroel, jika melihat capaian di atas maka target pemerintah sebanyak 70 juta orang divaksinasi Covid-19 pada Agustus-September bisa tercapai.

"Insya Allah target Agustus-September 70 juta penduduk sudah bisa divaksinasi," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/21/17571241/istana-vaksinasi-covid-19-bagi-lansia-baru-capai-13-persen

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke