Hal tersebut bisa dimulai dengan kesadaran pentingnya produk halal atau halal awareness di antara masyarakat.
Tingginya halal awareness di Tanah Air terlihat dari sektor syariah yang masih dapat bertahan, utamanya bidang industri di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perlambatan di berbagai sektor.
"Halal lifestyle (gaya hidup), kita ingin dorong supaya bisa berkembang lebih besar lagi, lebih pesat lagi, tidak pada fokus-fokus tertentu, tetapi semua yang memungkinkan," kata Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Kamis (6/5/2021).
Oleh karena itu, pihaknya juga ingin mendorong gaya hidup tersebut dari Kawasan Industri Halal (KIH) yang telah ditetapkan pemerintah.
KIH dibangun sebagai upaya menjadikan Indonesia pusat halal dunia sehingga perlu lebih dikembangkan lagi.
Menurut Ma'ruf, melalui KIH, industri halal Indonesia dapat dikembangkan tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
"Industri halal ini kita ingin menjadi Indonesia bukan saja memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga menjadi produsen halal dunia yang bisa menjadi eksportir halal terbesar," kata dia.
Ma'ruf mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, perlu literasi tentang pentingnya ekonomi syariah yang baik kepada masyarakat.
Utamanya menekankan bahwa pengembangan produk halal bukan saja merupakan perintah agama, namun juga sebagai upaya yang membawa kebaikan di berbagai sektor.
"Makanan halal itu good food (makanan baik), dan ternyata nonmuslim saja lebih suka makanan halal. Seperti di Australia, mereka lebih (suka mengonsumsi) daging (halal) karena lebih bersih," kata dia.
Dari sektor industri, M'aruf memastikan bahwa pemerintah akan mendorong seluruh subsektor produk halal, baik dari makanan, minuman, farmasi, maupun fashion.
Sebab, seluruh subsektor industri tersebut memiliki keunggulan dan peluangnya masing-masing sehingga harus di dorong bersamaan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/06/13510991/wapres-maruf-dorong-gaya-hidup-halal-di-indonesia-diperluas