Hal itu disampaikannya saat menggelar silaturahim dengan perwakilan keluarga awak KRI Nanggala-402 di Lanud Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).
"Dari kami nanti ibu-ibu sekalian akan juga dibangunkan rumah yang tempatnya kami nanti mengikuti ibu-ibu semuanya. Terserah Bisa di Gresik, bisa di Sidoarjo atau di tempat lain," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Kamis pagi.
Oleh karenanya, Jokowi meminta Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) segera mengatur mekanisme pembangunan ini.
Presiden juga menyinggung tentang pemberian kenaikan pangkat satu tingkat kepada 53 awak KRI Nanggala yang gugur tersebut. Menurut Jokowi, pengorbanan mereka kepada negara patut diapresiasi.
"Dan juga kemarin telah kita sampaikan untuk putra-putri dari bapak, ibu sekalian nanti akan diatur oleh negara agar bisa kuliah di perguruan tinggi," ungkap Jokowi.
"Tadi saya sampaikan kepada Panglima TNI dan KSAL agar pengaturan dan manajemen serta mekanismenya diatur agar semuanya rapi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala negara pun menyampaikan dukacita atas gugurnya awak KRI Nanggala.
"Atas nama negara, atas nama pemerintah, atas nama rakyat saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya para patriot KRI Naggala-402," ujarnya.
"Semoga arwah beliau-beliau diterima di sisi-Nya. Diberikan tempat yang terbaik, diampuni segala dosa-dosanya," ujar Jokowi.
Sebelumnya, KRI Nanggala yang merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1977 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggalam) di kedalaman 800 meter lebih.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/29/10472141/jokowi-berikan-bantuan-rumah-untuk-para-istri-awak-kri-nanggala-402-yang