Salin Artikel

Pertemuan PKS-PDI-P, Ketika Partai Pemerintah dan Oposisi Sepakat Bangun Kerja Sama

Dua partai ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PDI-P. Dua partai ini memang dikenal sebagai partai oposisi dan partai pemerintah.

Kerap kali bertabrakan dalam pandangan dan sikap untuk kebijakan pemerintah seolah dipatahkan pada pertemuan kemarin di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Ada berbagai isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Mulai dari pandemi Covid-19 hingga berbagi pengalaman untuk kemajuan bangsa.

Keduanya pun bahkan telah menyepakati beberapa hal dalam pertemuan. Salah satunya sepakat untuk bangun kerja sama menghadapi krisis akibat pandemi.

Komunikasi politik

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menerima dengan baik kedatangan jajaran DPP PKS ke kantor DPP PDI-P.

Pihaknya, kata dia, menyambut terbuka kunjungan kerja jajaran DPP PKS tersebut.

Ia menilai, komunikasi politik memang sudah harus dilakukan, terlebih berbicara atau berbagi untuk kemajuan bangsa.

Untuk itu, PDI-P sangat menghormati posisi PKS yang berada di luar pemerintahan.

"Walau berbeda posisi di pemerintahan, bukan berarti tak ada ruang untuk dialog," ucap Hasto, Selasa (27/4/2021).

Hasto juga mengaku telah lama mengenal sosok Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Dia mengatakan, Aboe Bakar merupakan rekan yang sudah dikenalnya lama saat masih di DPR.

"Ini kawan saya saat di DPR, kami sering berkomunikasi," ujarnya.

Serasa di rumah sendiri

Diterima dengan baik sebagai tamu, PKS pun mengaku sangat berbahagia bisa hadir ke kantor partai berlogo kepala banteng moncong putih itu.

Aboe Bakar mengatakan, pihaknya seperti berada di rumah sendiri saat berkunjung silaturahmi ke Kantor DPP PDI-P.

"Kita datang ke sini seperti sedang berada di rumah sendiri. Terasa penuh dengan berkah," kata Aboe.

Ia pun tak segan meminta langsung kepada Sekjen PDI-P Hasto agar dapat membagikan ilmu mengurus negara kepada partainya.

"Bagi-bagi ilmunya, lah," ucap Aboe.

Saling bagi pengalaman jadi oposisi

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan, PDI-P mengapresiasi sikap PKS yang selama ini menjadi partai oposisi di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"PDI-P apresiasi sikap PKS menjadi oposisi," kata Mardani kepada Kompas.com, Selasa.

Pada kesempatan itu, Mardani mengaku PDI-P juga membagikan pengalamannya saat menjadi partai oposisi selama dua periode di Era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, PDI-P menceritakan bahwa pengalaman sebagai partai oposisi menjadi bekal bagi PDI-P dalam memerintah saat ini.

"PDI-P mengingatkan menjadi oposisi itu bagus. Pengalaman 10 tahun PDI-P menjadi oposisi menjadi bekal memerintah sekarang," kata dia.

Merajut semangat kebangsaan

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyebut, pertemuan antara PKS dan PDI-P mendiskusikan pembangunan bangsa dari sisi berbeda.

Perbedaan itu didasarkan pada posisi kedua partai yaitu PKS di luar pemerintah, sedangkan PDI-P sedang berkuasa.

Kendati demikian, Aboe menuturkan, partainya akan tetap merajut hubungan dengan partai politik dan elemen masyarakat lain meskipun berbeda sikap politik.

"Kami sebagai oposisi tetap konsisten berada di luar pemerintahan dan menjalankan amanah publik untuk melakukan pengawasan dan kritik konstruktif dengan terus merajut semangat kebangsaan antar parpol serta dengan seluruh elemen masyarakat lainnya", kata Aboe.

PKS dorong keringanan pajak

Selain itu, PKS juga mendorong peran negara meringankan beban ekonomi melalui program insentif perpajakan, mulai dari insentif pajak penghasilan hingga pengurangan atau penghentian pajak kendaraan roda dua.

Aboe mengungkapkan, hal tersebut dapat ditindaklanjuti dengan dorongan politik bersama di parlemen.

"Banyak kepentingan masyarakat yang sama-sama bisa diperjuangkan dan dilaksanakan di fraksi, melalui banyak RUU yang kita dicari titik temunya. Kerja sama ini cukup baik, dan bisa kita lanjutkan," kata dia.

Sepakat hadapi pandemi

Pertemuan antara PDI-P dan PKS telah mencapai kata sepakat untuk membangun kerja sama menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Kami sepakat jika kita harus membangun kerja sama di tengah pandemi Covid-19. Seharusnya situasi ini mendorong kita semua untuk saling bergotong royong," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto.

Menurut dia, pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap perekonomian rakyat di tingkat bawah atau akar rumput.

Ia memastikan, partainya terus memantau keadaan di tingkat masyarakat akar rumput yang terdampak pandemi.

Setiap hari, lanjut dia, atas perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meminta pengurus daerah wajib mengirim laporan kondisi sosial masyarakat di wilayahnya masing-masing.

"Ini bentuk komitmen kami. Setiap hari pengurus kami wajib mengirim laporan Covid-19 yang disampaikan ke Ibu Megawati," tuturnya.

Sementara itu, Aboe Bakar mengatakan bahwa pihaknya merasa akan banyak titik temu yang dapat dikerjasamakan dengan PDI-P.

Pasalnya, ia mengaku bahwa banyak petinggi PKS yang mengagumi kepemimpinan Proklamator Soekarno, ayahanda Megawati.

"Kami sangat kagumi kepemimpinan Bung Karno. Ketua Fraksi datang khusus ke makam Imam Bukhori. Kalau kita dengar bukan main bagaimana cerita soal masjidnya di sana. Kami juga kagum. Kami ikut menjabarkan dan mencontoh kepemimpinan beliau," ucap Aboe Bakar.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/28/11290391/pertemuan-pks-pdi-p-ketika-partai-pemerintah-dan-oposisi-sepakat-bangun

Terkini Lainnya

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke