"Yang pasti saat ini kan 500.00 per hari (suntikan vaksin Covid-19), pasti akan terjadi penurunan dosis penyuntikan per hari," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/3/2021).
Nadia mengatakan, pemerintah mengatur strategi dengan menambah rentang waktu vaksinasi agar pelaksanaan di lapangan tidak terganggu.
Ia juga mengatakan, untuk vaksin AstraZeneca penyuntikan vaksin dosis kedua memiliki rentang waktu dua bulan.
"Seperti AstraZeneca kan ini dua bulan ya dosis keduanya. Dan izin BPOM juga memberikan rentang 14-28 hari," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia akan sangat menipis pada April 2021.
Penyebabnya, dua gelombang pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia ditunda akibat embargo vaksin dari India.
"April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta vaksin Sinovac," ujar Budi dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (27/3/2021) malam.
Sedianya, Indonesia akan menerima sebanyak 2,5 juta vaksin AstraZeneca pada 25 Maret 2021. Setelah itu, vaksin yang sama akan kembali datang ke Tanah Air sebanyak 7,8 dosis pada April 2021.
Namun, pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk negara miskin dan berkembang mengumumkan penundaan dua gelombang pengiriman ke Indonesia.
"Di bulan April nanti kita hanya ada 7,6 juta dosis karena yang ini tadi (dua gelombang pengiriman) tadi hilang," ucap Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan, sampai saat ini belum ada konfirmasi pasti sampai kapan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca gelombang kedua dan ketiga ke Indonesia dilakukan.
Pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin tersebut hanya memberikan perkiraan jadwal yang juga belum dapat dipastikan.
"Sampai sekarang belum ada konfirmasi pasti dari mereka. Tapi mereka mengatakan (sampai) sekitar Mei (2021)," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/29/10133041/stok-vaksin-covid-19-terancam-habis-april-kemenkes-jumlah-suntikan-per-hari