Hal ini merujuk hasil pelaksanaan PPKM berskala mikro yang menyebabkan turunnya jumlah kasus Covid-19 secara mingguan di provinsi-provinsi yang berada di Jawa-Bali.
"Melihat hasil positif ini, maka pemerintah akan mengembangkan PPKM mikro ini di berbagai provinsi lain yang memiliki kasus aktif yang besar," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021).
"Sehingga kasus aktif Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik," kata dia.
Wiku mengatakan, PPKM berskala mikro kini telah memasuki pekan kelima untuk wilayah Jawa-Bali.
Berdasarkan data pemerintah hingga 7 Maret 2021, terdapat 6.025 RT, 1.070 kelurahan/desa, 115 kabupaten/kota dan 19 provinsi yang melaporkan pelaksanaan PPKM mikro.
Jika dirinci, terdapat tujuh provinsi di Jawa dan Bali dan tiga provinsi lain yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan yang resmi menerapkan PPKM mikro sesuai ketentuan pemerintah.
Sementara itu, sisanya, terdapat provinsi-provinsi lain yang juga memberlakukan PPKM mikro karena menilai kebijakan ini tepat diterapkan di daerah mereka.
Wiku lantas mengungkapkan hasil dari pelaksanaan PPKM mikro jika dilihat dari peta zonasi risiko Covid-19.
Hingga saat ini, sebanyak 5.772 RT berstatus zona hijau. Kemudian, ada 404 RT berstatus zona kuning.
Selain itu, ada 24 RT masuk zona oranye dan tiga RT berstatus zona merah.
"Hal ini menunjukkan hampir seluruhnya atau 93 persen RT yang berada di zona hijau atau tidak ada kasus positif di daerah itu," ucap Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/16/21515501/pemerintah-akan-berlakukan-ppkm-mikro-di-daerah-dengan-kasus-aktif-covid-19