Salin Artikel

Kunjungi Sayyid Seif Alwi, Gus AMI: Agama Tak Boleh Dipisahkan dari Negara

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengatakan, umat Islam harus ikut andil dalam berjuang dan bersatu untuk kemajuan negara.

“Agama tidak boleh dipisahkan dari negara. Kita harus ingat bahwa kemajuan tanpa Islam atau tanpa agama akan menjadi kemajuan semu,” ungkap Gus AMI dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Hal itu diucapkan Gus AMI saat menghadiri pengajian rutin malam Jumat yang diselenggarakan Majelis Ahbaburrosul Indonesia, Kamis (11/3/2021). Pengajian ini dipimpin langsung oleh Sayyid Seif Alwi.

Turut hadir mendampingi Gus AMI, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) M Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun A Syamsurijal, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, serta sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Jawa Barat.

Kehadiran Gus AMI dan rombongan di acara pengajian yang berlokasi di Jalan Baladewa Blok NQ Nomor 16 Sukaluyu, Telukjamne Timur, Kabupaten Karawang itu lantas disambut oleh Sayyid Seif beserta ratusan jemaah.

Ia melanjutkan, Islam ahlussunnah waljamaah merupakan sumber kemajuan bersama. Maka dari itu, ia yakin majelis pimpinan Sayyid Seif akan menjadi salah satu kekuatan dan solusi kemajuan bangsa.

Selama menyampaikan sambutan, Gus AMI tidak lupa melontarkan kalimat-kalimat gurauan yang disambut gelak tawa para jemaah.

“Tahun 2015 saya pertama kali melihat video beliau (Sayyid Seif) di media sosial (medsos). Waktu itu saya curiga, jangan-jangan bukan Nahdlatul Ulama (NU) karena kualitas gambarnya bagus. Biasanya kalau NU buat gambarnya tidak bagus,” guraunya.

Menurut dia, perjuangan NU saat ini belum selesai. Masih banyak hal yang harus diperjuangkan demi meraih kemaslahatan dan kesejahteraan bersama.

“Tidak lupa saya sampaikan pentingnya peran ulama untuk mencerdaskan bangsa dan memberikan sumbangsih bagi kemerdekaan Indonesia. Ini harus dilestarikan oleh generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Sayyid Seif mengatakan, sudah sepatutnya Indonesia bersyukur karena mendapatkan berbagai kemudahan dalam menjalankan ibadah.

Hal itu, kata dia, merupakan salah satu buah dari kepemimpinan umat Islam yang terakomodasi secara baik di Indonesia.

“Kita di Indonesia enak, setiap blok rumah bebas bikin masjid. Bisa mengaji rutin setiap saat. Di negara-negara lain, majelis-majelis seperti ini sulit digelar,” ucapnya.

Ia pun menegaskan, setiap negara harus mempunyai landasan. Indonesia memiliki Pancasila sebagai bentuk kepedulian terhadap agama.

“Pada sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan yang Maha Esa' itu artinya Indonesia peduli dengan keagamaan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Sayyid Seif Alwi merupakan salah satu tokoh agama Islam yang banyak diperbincangkan publik. Ini karena video ceramahnya yang santun dan moderat yang banyak diperbincangkan melalui Facebook, Twitter, dan YouTube.

Sayid Seif Alwi memiliki nama lengkap Seif Alwi Iskandar bin Muhammad Misbah bin Muhammad Ali Hasan bin Ahmad bin Muhammad Syarif. Ia merupakan keturunan ke-19 Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) dan keturunan ke-25 Abdul Malik (Azmat Khon).

Sosoknya menjadi idola baru kekinian dalam dakwah Islam karena menyampaikan materi yang sejuk dan toleran.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/15/12283081/kunjungi-sayyid-seif-alwi-gus-ami-agama-tak-boleh-dipisahkan-dari-negara

Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke