Salin Artikel

Menurut Wapres, Ini Tiga Komponen yang Perlu Didorong untuk Tumbuhkan Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, tiga komponen yang bisa menopang pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan menumbuhkan perekonomian Indonesia harus didorong lebih kuat.

Ketiga komponen tersebut adalah konsumsi masyarakat, investasi, dan belanja pemerintah.

"Oleh karena itu, tiga komponen ini harus didorong untuk bisa meningkatkan pertumbuhan (ekonomi) lebih baik di masyarakat," ujar Ma'ruf dalam sebuah wawancara media, Kamis (4/3/2021).

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air mencapai 4-5 persen pada 2021 dan ditargetkan menjadi 5-6 persen pada 2022.

Saat ini, kata Ma'ruf, konsumsi masyarakat di tingkat bawah sudah cukup lumayan karena ada bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah. Pertumbuhannya bahkan mencapai 80 persen.

"Tapi untuk kelas menengah, memang masih di bawah 50 persen, (mereka) masih menahan (mengeluarkan uang)," kata dia.

Menurut Ma'ruf, perlu dicari cara untuk mendorong supaya masyarakat kelas menengah memiliki kepercayaan diri untuk menggunakan uangnya.

Ma'ruf mengatakan, saat ini pemerintah juga telah memberikan beberapa stimulan kepada masyarakat.

Antara lain di bidang otomotif dengan pemberian pajak nol persen serta insentif untuk properti dan pembelian kendaraan motor tanpa uang muka.

"Dan sedang dipikirkan juga bagaimana untuk (memberikan) stimulan pariwisata," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/05/12543171/menurut-wapres-ini-tiga-komponen-yang-perlu-didorong-untuk-tumbuhkan-ekonomi

Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke