JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia sempat dicemooh karena rendahnya jumlah vaksinasi Covid-19 pada awal Januari lalu.
"Kita mulai 10.000 (jumlah vaksinasi) diejek oleh seluruh dunia, bilang Indonesia, 10 tahun baru selesai. Kemarin kita tembus 100.000 diejek mungkin 5 tahun," kata Budi saat meresmikan posko pelayanan Vaksinasi Covid-19 Drive Thru bagi Lansia secara virtual, Rabu (3/3/2021).
Kendati demikian, Budi mengaku tak ambil pusing dengan ejekan tersebut.
Sebab, kata dia, pelaksanaan vaksinasi harus disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Kala itu, Indonesia baru mendatangkan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac.
"Kalau kita satu juta per hari dilakukan di bulan Januari, 3 hari selesai yang 3 juta itu," ujarnya.
Budi mengatakan, pemerintah berupaya mempercepat program vaksinasi Covid-19 agar herd immunity atau kekebalan komunitas tercapai.
Ia menargetkan, mulai Juni 2021, penyuntikan vaksin Covid-19 dapat menyasar 1.000.000 penduduk per hari.
"Juni Juli baru satu juta. Kenapa? Karena ketersediaan vaksinnya di Juni Juli baru bisa 25 jutaan sebulan," ucapnya.
Budi berharap semua pihak mendukung program vaksinasi Covid-19 untuk memenuhi target herd immunity pada akhir Desember 2021.
"Ini bukan program yang individualis, ini program yang sangat sosialis, ini bukan buat ini (menunjuk diri sendiri) tapi ini buat sana dan untuk itu butuh dukungan dari semua komponen bangsa," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/03/16243641/cerita-menkes-soal-ejekan-ke-indonesia-karena-vaksinasi-awal-hanya-10000