Hal itu ia ungkapkan melihat produk inovasi berkaitan dengan alat kesehatan yang dibuat oleh akademisi dan peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Ini suatu karya monumental. Artinya UNS sudah berhasil mengambil segi positif dari wabah Covid-19 yang melanda Indonesia," kata Muhadjir dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu (20/2/2021).
"Saya yakin kalau seandainya tidak ada Covid-19 belum tentu teman-teman UNS sesemangat ini membikin inovasi," ucap dia.
Adapun beberapa produk inovasi yang dibuat yakni robot perawat, kursi roda elektrik dengan kemudi, alat pelindung diri, ventilator, terapi plasmapheresis, dan obat herbal curcuma pro untuk meningkatkan imunitas.
Menurut Muhadjir, beberapa produk inovasi sudah layak untuk diproduksi masal seperti robot perawat, kursi roda elektrik, dan alat pelindung diri.
"Sudah sangat bagus. Itu bisa langsung menjalin dengan produsen pabrik. Sehingga bisa diproduksi secara massal. Dan untuk izin produksi izin edar bisa direkomendasikan," ujar dia.
Sementara, beberapa produk inovasi seperti mesin ventilator, terapi plasmapheresis, masih memerlukan uji klinis sampai memenuhi standar untuk bisa diproduksi secara massal.
Ia mengatakan, saat ini tugas pemerintah adalah mendorong akademisi dan peneliti dari perguruan tinggi untuk terus berinovasi.
"Kita harus mendorong teman-teman dosen perguruan tinggi untuk terus melakukan riset pengembangan inovasi," ujar Muhadjir.
"Dan kita punya tanggung jawab untuk memastikan karya-karya itu bisa diadopsi oleh pasar, oleh masyarakat. Kita juga harus ada proteksi agar industri dalam negeri harus diutamakan," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/20/10545281/menko-pmk-sebut-pandemi-covid-19-bisa-bawa-dampak-positif-bagi-inovasi