Salin Artikel

Dukung Jokowi, Ketua DPD: Kepala Daerah Harus Hati-hati Buat Kebijakan Terkait Pemulihan Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti mendukung Presiden Joko Widodo yang meminta kepala daerah berhati-hati membuat kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi.

"Saya mendukung langkah Presiden di tengah pandemi ini, agar ekonomi dapat terus berjalan dengan positif," kata La Nyalla seperti dikutip Antara, Kamis (11/2/2021).

Ia menilai, pernyataan yang disampaikan Presiden dalam rapat koordinasi dengan kepala daerah tersebut sebagai sesuatu yang positif.

Namun, dirinya tak memungkiri masih banyak hambatan ekonomi di daerah yang ditemuinya saat kunjungan kerja.

Beberapa hambatan itu di antaranya terkait monopoli, kartel, dan kebijakan tidak adil kepala daerah terhadap pengusaha tertentu yang diduga berkaitan dengan praktik balas jasa saat pilkada kepada para pemodal kepala daerah terpilih.

Oleh karena itu, La Nyalla meminta hal tersebut harus menjadi perhatian serius dari eksekutif. 

"Ini kan ujungnya menghambat ekonomi, karena adanya praktik unfair yang dilakukan kepala daerah, yang begini-begini, Presiden harus tahu," jelasnya.

Menurut dia, terhambatnya aktivitas ekonomi di daerah dapat berpotensi membuat aktivitas perekonomian nasional semakin terpuruk. 

Bahkan, ia mengatakan bahwa ada konsekuensi jika hal ini terus terjadi, yaitu kontraksi ekonomi diperkirakan akan lebih mendalam.

Padahal, kata dia, pemerintah harus mendorong aktivitas perekonomian di daerah untuk menopang kinerja ekonomi nasional.

"Semua harus berjalan. Selain penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing, perekonomian di daerah juga harus tetap didorong bahkan ditingkatkan untuk menekan laju inflasi," ucapnya.

La Nyalla juga meminta kepala daerah mulai meningkatkan produktivitas ekonomi di berbagai sektor unggulan.

Hal tersebut untuk membuat ketahanan dan kekuatan baru di daerah pasca pandemi Covid-19.

"Jadi pasca pandemi kita siap menghadapi kenormalam seperti biasa," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah agar berhati-hati terhadap gagasan lockdown (penutupan wilayah) secara menyeluruh dalam penanganan pandemi Covid-19.

Jokowi mencontohkan kebijakan lockdown di sejumlah negara, kota dan wilayah di dunia yang berdampak kepada perekonomian masyarakat.

"Melihat proses-proses yang dilakukan negara lain me-lockdown seluruh negara, me-lockdown satu provinsi, satu kota, ekonominya jatuh. Hati-hati mengenai ini," ujar Jokowi, saat memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021, di Istana Negara, secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/2/2021).

Jokowi menilai, apabila pemerintah daerah ingin mengambil opsi kebijakan lockdown maka sebaiknya dengan lingkup kecil saja.

Ia menyebut dengan istilah micro-lockdown. Penerapannya bisa menyasar wilayah dalam skala kecil seperti satu kampung, satu kelurahan, RW atau RT.

"Jadi tidak merusak pertumbuhan ekonomi, tidak merusak kegiatan ekonomi masyarakat," tegasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/11/16052881/dukung-jokowi-ketua-dpd-kepala-daerah-harus-hati-hati-buat-kebijakan-terkait

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke