Salin Artikel

Anggaran Kemenkes yang Dipaparkan Budi Gunadi Belum Rinci, DPR Tunda Rapat

Sejumlah anggota Komisi IX di DPR menilai, garis besar anggaran Kementerian Kesehatan untuk tahun 2021 yang dipaparkan Budi belum rinci.

"Saya sependapat ya untuk menghentikan rapat dan memperbaiki paparan yang lebih jelas dan road map dan desain anggaran yang akan digunakan dalam reformasi dunia kesehatan 2021," kata Anggota Komisi IX dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher dalam rapat yang disiarkan akun Facebook Komisi IX, Senin.

Netty menilai, paparan anggaran Kementerian Kesehatan tidak ada yang baru. Padahal, ia berharap, dalam rapat kali ini Budi dapat memaparkan peta jalan anggaran Kemenkes 2021 secara komperhensif.

Senada dengan itu, Anggota Komisi IX dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo mengusulkan agar rapat kerja lebih fokus pada postur anggaran 2021 karena lebih mendesak untuk penanganan Covid-19.

"Nah untuk strategi pembangunan lima tahun ke depan politik kesehatan nanti dulu lah, kalau dua-duanya enggak akan nyambung, enggak cukup waktunya," kata Rahmad.

Menanggapi sanggahan Anggota Komisi IX DPR, Budi mengatakan, anggaran program-program tambahan dalam penanganan Covid-19 belum final.

Anggaran tersebut, kata dia, masih dalam diskusi dengan Kementerian Keuangan dan kementerian/lembaga lainnya.

"Rencana penambahan mengatasi pandemi pemerintah mencanangkan ada di kisaran Rp 110-130 triliun yang akan membuat program-program yang sudah diajukan akan jadi lebih kecil. Kami jujur bahwa diskusi dengan Kementerian Keuangan mengenai program dan anggarannya belum final," kata Budi.

Berdasarkan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX Anshory Siregar selaku pimpinan rapat memutuskan untuk menunda rapat kerja sesuai masukan para anggota Komisi IX.

"Baik, bapak-bapak rapat kita skors sampai besok (Selasa) jam 10.00 WIB," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/01/16251941/anggaran-kemenkes-yang-dipaparkan-budi-gunadi-belum-rinci-dpr-tunda-rapat

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke