Namun, dari total angka tersebut sebanyak 27.000 tenaga kesehatan batal ataupun ditunda penerimaan vaksinasinya.
"Sampai dengan hari ini sudah tercatat 172.901 orang telah mengakses untuk mendapat vaksinasi. Di 92 kabupaten/kota," kata Nadia dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (23/1/2021).
"Dan dari data tersebut dari angka 172.901, ada sekitar 27.000 tenaga kesehatan yang kemudian belum mendapatkan vaksinasi," ujar dia.
Nadia mengatakan, batal atau ditundanya pemberian vaksin pada tenaga kesehatan itu disebabkan beberapa alasan.
Mulai dari tingginya tekanan darah saat proses screening, penyintas Covid-19, ataupun sedang menyusui.
"Kami sampaikan proses vaksinasi ini juga akan terus berjalan pada seluruh tenaga kesehatan dan diharap?an hingga Februari kami bisa mencapai target 1,47 tenaga kesehatan," ujarnya.
Adapun, lanjut Nadia, bagi tenaga kesehatan yang masih belum terdaftar sebagai penerima vaksin bisa mendaftarkan vaksinasinya melalui sistem informasi satu data vaksinasi covid-19.
Caranya, dengan mendaftarkan secara berjenjang, mulai dari verifikasi dinas kesehatan kabupaten/kota, kemudian nanti akan disampaikan kepada Kementerian Kesehatan.
"Harapan kami, update daripada data petugas kesehatan yang belum terdaftar tersebut, dapat segera kami terima dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya," ucap dia.
Proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu.
Dalam proses awal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama kali divaksin Covid-19.
Adapun kini proses vaksinasi sudah mulai dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air. Vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/23/18390781/kemenkes-27000-dari-172901-tenaga-kesehatan-belum-divaksin-covid-19