Direktur Jaminan Sosial Keluarga Rachmat Koesnadi mengatakan, bantuan senilai tersebut merupakan bantuan tahap I yang disalurkan oleh Kemensos.
Bantuan tersebut berupa makanan bayi, selimut, matras dan logistik lainnya yang dibutuhan oleh para korban.
"Bantuan ini merupakan bentuk negara hadir untuk membantu masyarakat," kata Rachmat dikutip dari siaran pers, Kamis (21/1/2021).
Namun, saat kunjungan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ke lokasi bencana pada Rabu (20/1/2021), pihaknya langsung menyalurkan bantuan tahap II.
Penyaluran bantuan tersebut berdasarkan arahan Menko PMK setelah melihat kondisi di lapangan.
Adapun, bantuan tahap II senilai Rp 121 juta berupa kebutuhan pengungsi lainnya seperti perlengkapan memasak, piring, bumbu masak, gas elpiji, perlengkapan mandi cuci, pembalut, pampers, dan lainnya.
"Untuk evakuasi kami juga menerjunkan taruna siaga bencana (Tagana), SDM PKH, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), karang taruna dan relawan lainnya sebanyak 350 orang," kata dia.
Ia mengatakan, mereka akan bekerja bersama TNI-Polri serta pemerintah daerah untuk mengevakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan makanan, Kemensos juga telah membuka dapur umum sejak hari pertama setelah kejadian.
Dapur umum tersebut telah memasak sebanyak 900 bungkus pada 19 Januari dan pada 20 Januari berhasil memasak 1.120 bungkus makanan bagi pengungsi.
Adapun data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 169 kepala keluarga yang mengungsi dengan jumlah jiwa sebanyak 730.
Banjir bandang Puncak, Bogor terjadi di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Selasa (19/1/2021).
Akibat banjir tersebut, warga pun harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/10364241/kemensos-salurkan-bantuan-untuk-korban-banjir-bandang-cisarua-bogor