Salin Artikel

Pencarian Sriwijaya Air Hari Kelima, Basarnas Fokus Cari CVR dan Korban

"Untuk rencana pencarian besok, Rabu (13/1/2021), kami masih memfokuskan pada pencarian dan evakuasi korban yang dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh unsur SAR di bawah koordinator dari Basarnas," ujar Kepala Basarnas Bagus Puruhito dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/1/2021) malam.

Di samping itu, Basarnas masih meneruskan pencarian material atau serpihan dari badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Terkait CVR kami berkoordinasi mendukung tugas KNKT. Terkait kami memfokuskan pada evakuasi korban, itu karena tentunya ini sangat ditunggu dan setiap kantong jenazah yang kami sudah temukan segera kami serahkan kepada DVI Polri untuk segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan diidentifikasi," kata dia. 

Basarnas melaporkan, pada Selasa (12/1/2021) ini Basarnas beserta tim TNI Polri mendapatkan 65 kantong jenazah sehingga total menjadi 139 kantong jenazah yang sudah ditemukan.

Selain itu, tim SAR gabungan menemukan 10 kantong bagian berisi serpihan kecil pesawat dan potongan besar pesawat sebanyak dua buah, sehingga total menjadi 26 kantong yang sudah ditemukan.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian dari jenazah korban, barang penumpang, maupun serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Obyek yang ditemukan tersebut dikumpulkan dalam 46 kantong jenazah dan merupakan hasil gabungan dari pencarian yang dilakukan KRI Kurau, kapal Polair, kapal Marinir, KN Karna dan kapal Bakamla.

Dalam konferensi pers di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta itu, Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Rasman MS menyebut bahwa rincian dari temuan itu adalah KN Karna menyerahkan 24 kantong berisi bagian tubuh korban, kapal Polair mengumpulkan 14 kantong berisi campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat serta kapal Marinir mengumpulkan tiga kantong campuran potongan jenazah dan bagian pesawat.

Selain itu, KRI Kurau mengumpulkan tiga kantong campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat dan kapal Bakamla mengumpulkan satu kantong berisi bagian tubuh serta satu kantong serpihan pesawat.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/13/07024261/pencarian-sriwijaya-air-hari-kelima-basarnas-fokus-cari-cvr-dan-korban

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke