Menurut dia, masyarakat masih tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Adapun protokol kesehatan yang harus dipatuhi yakni menggunakan masker mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menjauhi keramaian (5M).
"Tidak boleh ada perasaan ketika vaksin ada seolah-olah kita sudah punya solusi permanen, atau keluar dari situasi Covid-19," kata Hermawan Kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021).
Hermawan menjelaskan, vaksin baru akan memberikan efek jika 70 persen masyarakat berisiko sudah tervaksinasi.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah ada vaksin di Tanah Air.
"Jadi kita perlu tetap memiliki kesadaran kesabaran dan daya tahan menghadapi Covid-19 ini," ujar Hermawan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, vaksin Covid-19 Sinovac yang telah diujicoba di Bandung memiliki peluang untuk menekan angka penularan kasus Covid-19 sebesar 65,3 persen.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar Senin (11/1/2021).
"Hasil analisis efikasi menunjukkan angka sebesar 65,3 persen. Hasil ini didapatkan berdasarkan hasil uji klinis Sinovac yang dilakukan di Bandung," ujar Penny dalam konferensi pers secara daring itu.
"Hal ini menunjukkan harapan hahwa vaksin ini mampu menurunkan kejadian Covid-19 hingga 65,3 persen," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio menyebut vaksin Covid-19 di Indonesia akan efektif menekan penularan Covid-19 apabila proses penyuntikan vaksin sudah bisa membuahkan kekebalan komunitas (herd immunity) hingga 70 persen.
Angka tersebut setara dengan 182 juta orang apabila dihitung dari jumlah total penduduk Indonesia.
"Selama kekebalan komunitas bisa tercapai minimal 70 persen, semua ahli menyatakan potensi penularan bisa dihentikan," ujar Amin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/1/2021).
"Tapi kalau itu benar-benar mencapai 70 persen ya," kata dia.
Selain tercapainya angka tersebut, lamanya pelaksanaan vaksinasi, menurut dia, juga menjadi poin penting.
Sebab, hal ini berkaitan dengan berapa lama antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi bisa bertahan dalam tubuh penerima vaksin.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/12/14432981/iakmi-jangan-seolah-olah-kita-sudah-keluar-dari-pandemi-meski-sudah-ada