Salin Artikel

Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac di RI Beda dengan Brazil dan Turki, Mengapa?

Efektivitas atau efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil uji coba vaksin yang sama di Brazil dan Turki.

Angka efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac China ini diketahui dari hasil sementara uji klinik fase 3 di tiga negara tersebut.

Hasilnya, efikasi di Indonesia jauh di bawah tingkat efikasi vaksin yang sama yang diuji cobakan di negara lain seperti Brazil yang sebesar 78 persen atau di Turki yang mencapai 91,25 persen.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada kejelasan hasil uji klinik fase 3 terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac China di negara asalnya yakni China.

Meskipun tingkat efikasi vaksin corona Covid-19 buatan Sinovac China di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, tingkat efikasi ini sudah cukup memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk di suntikkan kepada masyarakat.

Sebagai gambaran, standar minmum tingkat efikasi sebuah produk vaksin adalah harus memenui tingkat efikasi di atas 50 persen. 

Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalucia Senin (11/1/2021) menyampaikan, hitungan efikasi sebesar 65,3 persen tersebut berdasarkan dari hasil uji klink fase 3 vaksin corona Sinovac di Bandung terhadap 1.600 orang peserta.

"Berdasarkan laporan sementara atau interim analysis, terdapat sebanyak 25 kasus pada relawan yang mengikuti uji klinik fase 3 vaksin corona Sinovac, masih terinfeksi virus corona Covid-19," kata dia. 

Meskipun demikian, BPOM tetap terus tetap memantau perkembangan selama enam bulan.

"Kalau ada kasus infeksi (terhadap masyarakat yang telah di vaksinasi dalam uji klinik fase 3 maka lagi akan dihitung lagi tingkat efikasi rate dari vaksin Sinovac tersbut," kata dia.

Sementara itu, Brazil yang juga melakukan uji klinis terhadap vaksin corona Sinovac yang melaporkan hasil uji klinis yang menunjukkan tingkat efektivitas vaksin mencapai 78 persen.

Brazil melakukan uji klinik fase 3 atas vaksin korona Sinovac kepada sebanyak 12.000 tenaga kesehatan di negeri samba tersebut.

Selain kerja sama uji klinik fase 3 dengan Sinovac, Brazil melakukan kerja sama yang sama dengan produsen vaksin asal Inggris, AstraZeneca dan University of Oxford

Sementara itu, Turki merilis hasil uji klinik 91,25 persen berdasarkan data dari sebanyak 1.322 orang yang telah diuji dari total sebanyak 7.000 relawan

Menurut Jarir At Thobari, Ketua Komisi Nasional (Komnas) Penilai Obat Jadi pada kesempatan yang sama, tingkat efikasi yang lebih rendah atas vaksin virus corona Covid-19 dari Sinovac pada hasil uji klinik fase 3 di Indonesia bisa terjadi karena beberapa alasan.

Pertama, obyek atau warga masyarakat yang terlibat dalam uji klinik fase 3 vaksin virus corona Sinovac di Indonesia, Turki, dan Brazil berbeda.

Misalnya, di Turki melibatkan 80 persen orang dengan risiko tinggi termasuk warga dengan usia lanjut dan 20 persen lainnya adalah tenaga kesehatan.

Sementara itu, di Brazil semuanya menggunakan sampling atau obyek uji klinik fase 3 vaksin corona Sinovac kepada tenaga kesehatan.

"Sementara di Bandung peserta uji klinik tahap 3 vaksin virus corona Sinovac berasal dari populasi umum, dan tidak ada subyek high risk seperti tenaga kesehatan," kata dia. 

Karena itulah, ia melihat hasil uji klink fase 3 vaksin virus corona Sinovac di Bandung ini lebih menunjukkan tingkat perlindungan untuk populasi umum sangat tinggi.

Pertimbangan kedua, tingkat perilaku masyarakat di tiga negara juga berbeda, sehingga tingkat penularannya juga tidak bisa disamakan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/12/06392441/efektivitas-vaksin-covid-19-sinovac-di-ri-beda-dengan-brazil-dan-turki

Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke