Salin Artikel

Basarnas Evakuasi 10 Kantong Jenazah dalam Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi 10 kantong jenazah dalam upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga, Senin (11/1/2021).

Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak dan diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).

"Hingga saat ini kita sudah menemukan 10 kantong jenazah yang berisi human remains," kata Kepala Basarnas Bagus Puruhito, dalam konferensi pers yang disiarkan Kompas TV, Senin (11/1/2021).

Selain 10 kantong jenazah, Basarnas juga menemukan 10 kantong berisi potongan kecil dari bagian pesawat. Kemudian, ada 16 potongan cukup besar dari badan pesawat yang telah ditemukan.

"Serta 6 potong pakaian," ucap Bagus.

Sementara itu, tim masih terus mencari black box meskipun tim telah mendapat sinyal yang diduga berasal dari kotak hitam tersebut.

Ia menjelaskan, Basarnas menggunakan tiga metode dalam mencari puing-puing pesawat yakni melalui udara, pencarian dalam air serta menggunakan kapal yang dilengkapi alat sonar.

"Mulai kemarin dibantu TNI dengan KRI Rigel telah ditemukan identifikasi adanya sinyal black box dan sampai sekarang kita masih mencari atau kami membantu KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk mencari black box," ungkap dia.

Menurut Bagus, hingga saat ini Basarnas telah menyerahkan belasan kantong jenazah ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan RS Polri Kramat Jati.

Adapun 18 kantong jenazah dan 6 potong pakaian yang telah diserahkan oleh Basarnas.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/11/18164861/basarnas-evakuasi-10-kantong-jenazah-dalam-pencarian-pesawat-sriwijaya-air

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke