Salin Artikel

Jokowi: Jangan Ada Kementerian dan Pemda yang Hambat Investasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jangan ada ada kementerian atau pemerintah daerah yang menghambat investasi. Hal ini Jokowi sampaikan saat rapat terbatas bersama para menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

"Sekali lagi, meskipun ini sudah berulang kali saya sampaikan, agar jangan ada baik itu kementerian dan pemerintah daerah yang menghambat adanya investasi," kata Jokowi, dikutip melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu. 

Jokowi ingin agar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memberikan pelayanan yang cepat dan baik terhadap investasi.

Seluruh pemangku kepentingan, kata Jokowi, harus mendukung upaya pemulihan ekonomi melalui investasi.

"Berkaitan dengan pemulihan ekonomi kuncinya adalah di investasi, karena APBN kita tidak memungkinkan untuk seluruh pembangunan ini di-cover dari anggaran APBN," ujarnya.

Khusus mengenai investasi yang sifatnya besar, Jokowi meminta agar para kepala daerah turun langsung dalam penanganan.

"Untuk investasi-investasi besar saya titip agar ditangani sendiri oleh para Bapak/Ibu Gubernur sehingga betul-betul bisa direalisasikan di lapangan," katanya.

Ia mengatakan, pemulihan ekonomi menjadi satu dari tiga strategi utama pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Selain sektor ekonomi, pemerintah juga memperhatikan penanganan kesehatan dan perlindungan sosial dalam upaya penanggulangan pandemi.

"Pemulihan ekonomi kuncinya adalah bagaimana kita bisa usaha keras kerja keras dalam rangka kita menghentikan dan mengendalikan Covid," tutur Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/13021891/jokowi-jangan-ada-kementerian-dan-pemda-yang-hambat-investasi

Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke