Salin Artikel

Jokowi Peringkat 12 Tokoh Muslim Berpengaruh, Jubir: Toleransi Terus Digelorakan

Menurut Fadjroel, pemerintahan Jokowi selama ini selalu menjunjung semangat toleransi dan kebinekaan.

"Di Indonesia sendiri, pemerintahan Joko Widodo terus menggelorakan semangat toleransi, keberagaman (kebinekaan), persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama tanpa memandang suku, ras, agama, keyakinan, sebagai semangat perjuangan kemanusiaan bangsa Indonesia dalam bergotong-royong menghadapi pandemi Covid-19 di seluruh dunia," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Rabu (16/12/2020).

Fadjroel mengatakan, situs The Muslim 500 untuk edisi 2021 atau "The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2021" menempatkan Jokowi di urutan ke-12 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.

Jokowi naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di ranking 13.

Menurut Fadjroel, bukan sekali ini saja Jokowi dinobatkan sebagai salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Predikat tersebut telah diberikan The Muslim 500 ke Jokowi sejak 2015.

"Bahkan, selama masuk dalam daftar tersebut, Joko Widodo selalu bisa menembus 20 besar daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia," kata Fadjroel.

Dilihat pada situs themuslim500.com, ada dua tokoh Indonesia lainnya yang masuk 50 besar Muslim paling berpengaruh di dunia.

Mereka yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di peringkat 18, serta tokoh NU Habib Luthfi bin Yahya di peringkat 32.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/16/13400991/jokowi-peringkat-12-tokoh-muslim-berpengaruh-jubir-toleransi-terus

Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke