Data 13 Desember 2020 menunjukkan, ada 64 kabupaten/kota yang tergolong sebagai zona berisiko tinggi.
Padahal, pada minggu sebelumnya, daerah risiko tinggi Covid-19 berjumlah 47 kabupaten/kota.
"Sangat disayangkan pada minggu ini jumlah kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi mengalami peningkatan yang signifikan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12/2020).
Menurut Wiku, seperti tren yang terjadi sebelumnya, mayoritas kabupaten/kota masih merasa nyaman untuk berada di zona risiko sedang.
Akibatnya, selain jumlah daerah berisiko tinggi meningkat, daerah dengan risiko sedang Covid-19 atau zona oranye juga mengalami kenaikan.
Pada minggu lalu, 371 kabupaten/kota berada pada zona resiko sedang Covid-19. Sementara itu, pada minggu, ini jumlahnya meningkat menjadi 380 kabupaten/kota.
Sebaliknya, kabupaten/kota yang berada di zona risiko rendah atau zona kuning mengalami penurunan signifikan, dari 84 kabupaten/kota pada minggu lalu menjadi 59 kabupaten/kota pada minggu ini.
Wiku mengatakan, kabupaten/kota yang tidak ada kasus baru Covid-19 jumlahnya meningkat tipis dibandingkan minggu lalu, dari 6 kabupaten/kota menjadi 7 kabupaten/kota.
Sementara itu, jumlah daerah yang tidak terdampak virus corona mengalami penurunan, dari 6 kabupaten/kota menjadi 4 kabupaten/kota pada minggu ini.
"Dapat dilihat bahwa mayoritas kabupaten kota Indonesia berada di zona risiko sedang. Ini tentunya harus disikapi secara serius. Ingat zona risiko sedang bukan zona aman," ujar Wiku.
Untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah kasus Covid-19, Wiku meminta masyarakat disiplin menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Selain itu, Satgas dan pemerintah daerah diminta memasifkan 3T atau tracing, testing, dan treatment.
"Sedikit pun lengah maka kabupaten/kota di zona ini dapat berpindah ke zona yang tinggi dan lebih berbahaya," kata Wiku.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/15/19242681/satgas-zona-merah-covid-19-meningkat-signifikan