Menurut Doni, data tersebut didapatkan dari hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan saat pelaksanaan pilkada sejak pukul 06.45 WIB pada Rabu (9/12/2020).
"Rata-rata tingkat kepatuhan protokol kesehatan di atas 89 persen - 96 persen," ujar Doni dalam konferensi pers virtual "Monitoring Pelaksanaan Pilkada", yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Rabu.
"Namun, jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu. Karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir," lanjut Doni.
Menurutnya, protokol kesehatan menjadi penting dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada masa pandemi Covid-19.
Protokol kesehatan pun telah tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 dan Nomor 10 Tahun 2020.
Doni lantas mengingatkan bahwa tahapan-tahapan dari penyelenggaraan Pilkada masih berjalan dan belum berakhir.
Selanjutnya, masih akan ada beberapa kegiatan penghitungan suara yang juga berpotensi menimbulkan kerumunan.
Oleh sebab itu dia mengharapkan agar seluruh unsur tidak lengah sampai batas akhir.
"Hari ini saja, untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada. Oleh karenanya jangan lengah jangan kendor," tegas Doni.
Lebih lanjut, Doni juga meminta agar seluruh pihak tidak segan-segan menegur dan mengingatkan kepada siapapun yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik pada penyelenggaraan pilkada.
"Selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," tambah Doni.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/09/16091201/satgas-tingkat-kepatuhan-protokol-kesehatan-di-daerah-penyelenggara-pilkada