Salin Artikel

Pilkada Karawang, Survei Indikator: Cellica-Aep Ungguli 2 Pesaingnya

KOMPAS.com – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh diprediksi masih unggul dan sulit dikejar dua pesaingnya.

Berdasarkan survei Indikator Politik pada Senin (9/11/2020)–Senin (14/11/2020), pasangan Cellica-Aep unggul memperoleh 70,5 persen 

Pada urutan kedua ada pasangan Jimmy-Yusni yang tertinggal dengan perolehan 17,3 persen, sedangkan paslon Yusni-Adly hanya memperoleh 7,9 persen.

Sementara itu, sebanyak 4,3 persen masih merahasiakan pilihan atau tidak menjawab.

"Saya sangat bersyukur dan hasil ini merupakan penyemangat untuk perjuangan tim," kata Aep Syaepuloh, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (04/12/2020).

Pernyataan itu ia katakan saat menyampaikan hasil survei Indikator Politik di Rumah Makan (RM) Sindang Reret Karawang, Jumat (04/12/2020).

Dari hasil dua kali survei

Direktur Riset Indikator Politik Indonesia Adam Kamil mengatakan, indikator sudah dua kali melakukan survei Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karawang 2020.

“Survei pertama pada Agustus 2020 dengan jumlah responden sekitar 800 orang,” jelas Adam.

Untuk survei kedua, lanjut Adam, dilakukan pada November 2020 dengan indikator memperbanyak responden menjadi 1.220 orang.

"Kami bertanya lebih banyak kepada 1220 orang untuk mengurangi tingkat kesalahan. Hasilnya, pada survei kedua ini, margin eror hanya 2,9 persen," ungkap Adam melalui sambungan telepon.

Dari hasil survei itu, Adam menyebut Cellica-Aep bakal menang bila situasi normal. Hal ini juga karena mereka sulit dikejar oleh dua pesaingnya.

"Kecuali, situasi tidak normal maka perubahan bisa terjadi. Misalnya, terjerat kasus hukum" kata Adam.

Selain itu, tambah dia, Cellica-Aep juga harus bisa menjaga partisipasi masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Sebab, survei dilakukan dengan mendatangi pemilih. Sebaliknya, saat pencoblosan, para pemilih yang datang ke TPS.

"Tetapi kendati pandemi Covid-19, hasil pengamatan kami, di Karawang ini memiliki tingkat partisipasi yang cukup tinggi," ungkap Adam.

Senada dengan Adam Kamil, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Nasional Demokrat (Nasdem) Karawang Dian Fahrud Jaman mengatakan, dari hasil survei, paslon Cellica-Aep terbilang stagnan dan sulit dikejar dalam waktu enam hari ke depan.

“Tim kami telah melakukan empat kali survei. Pertama, menggunakan Charta Politika dan tiga kali dengan Indikator Politik Indonesia,” ujar Dian.

Dian mengungkapkan, sosok Aep Syaepuloh turut menyumbang tingginya popularitas dan elektabilitas pasangan Cellica - Aep.

“Sebagai pendatang baru di dunia politik, elektabilitas Aep mencapai 65,7 persen. Dari segi popularitas, pengusaha konstruksi itu mencapai 50,4 persen,” jelas Dian.

Sebagai pendatang baru di dunia politik, lanjut dia, hasil survei menunjukkan, Cawabup Aep telah dikenal dan disukai masyarakat Karawang.

“Meski pendatang baru, Aer sudah mampu mengimbangi petahana Cawabup Ahmad Zamakhsyari, serta mampu mengungguli Yesi Karya Lianti dan Yusni Rinzani," ungkap Dian. 

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/04/21250081/pilkada-karawang-survei-indikator-cellica-aep-ungguli-2-pesaingnya

Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke