Ngabalin yang turut serta dalam rombongan Edhy pun menyaksikan langsung proses penangkapan Edhy oleh Lembaga antirasuah tersebut.
Mulanya, ia turun Bersama Edhy dari pesawat. Namun, saat tiba di terminal ada sejumlah orang yang menyebut-nyebut kehadiran penyidik KPK di Terminal 3 Soekarno Hatta.
Ternyata para pentidik KPK sudah menanti kedatangan Edhy dan rombongan di terminal kedatangan.
“Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya abang (dirinya sendiri) tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ (bandara),’’ ungkap Ngabalin saat dihubungi, Rabu sore.
Kemudian seorang penyidik KPK memberi isyarat agar Ngabalin tak perlu mengikuti rombongan yang akan menuju Gedung KPK di Kuningan, Jakarta.
Ngabalin pun mengatakan Edhy sangat kooperatif saat penyidik KPK membawanya ke kantor untuk diperiksa lebih lanjut. Kata Ngabalin, tak ada keributan dalam proses penangkapan dini hari tadi.
“Pak Edhy juga bagus, Pak Edhy juga sangat koperatif. Teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik. Enaklah tadi,’’ lanjut Ngabalin.
Seperti diketahui, Edhy beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Honolulu, Hawai, Amerika Serikat (AS) dalam rangka mempelajari produksi benih-benih udang, khususnya udang jenis vaname yang hendak dibudidayakan di Indonesia.
Masih berdasarkan agenda menteri dari Partai Gerindra, Edhy antara lain mengunjungi Oceanic Institute (OI) di Honolulu.
Adapun KPK menangkap Edhy, pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, Edhy ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta bersama sejumlah pihak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarga.
"Tadi pagi (ditangkap) jam 1.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," kata Ghufron, Rabu pagi.
Ghufron mengatakan, penangkapan Edhy tersebut terkait dugaan korupsi dalam ekspor benur atau benih lobster. "Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Ghufron.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/25/18463111/jadi-saksi-mata-kpk-tangkap-menteri-ngabalin-edhy-prabowo-kooperatif-enaklah
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan