Salin Artikel

Kisah Guru di Sumenep: Jika Hujan, Hanya Bisa Jangkau 4 dari 19 Murid karena Akses Sulit

Pandemi Covid-19 dirasakan betul-betul menjadi tantangan dan perjuangan berat seorang guru untuk tetap melakukan tugasnya, yaitu mengajar.

Satu cerita perjuangan "pahlawan tanpa tanda jasa" ini setidaknya datang dari seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Sumenep, Avan Fathurrahman.

Hal pertama yang ia rasakan sebagai tantangan berawal dari berubahnya metode pembelajaran dari sekolah menjadi dari rumah.

Menurut dia, tidak memungkinkan metode belajar virtual dilakukan di daerahnya. Ada kendala yang mendasari yaitu tidak adanya fasilitas smartphone dan laptop pada murid.

Oleh sebab itu, ia harus keliling ke rumah-rumah siswanya yang berjumlah 19 anak, hampir setiap hari.

"Sehingga mau tidak mau, saya harus keliling untuk menemani satu per satu siswa saya belajar di rumah masing-masing," kata Avan dalam dialog virtual BNPB bertajuk "Hari Guru Nasional: Garda Guru Perangi Covid-19" Rabu (25/11/2020).

Ia mengaku, tak setiap hari dirinya bisa menjangkau 19 anak tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca hujan yang menyulitkan akses perjalanan.

Jika kondisi hujan, Avan mengatakan hanya bisa menjangkau empat sampai enam siswa, atau enam rumah. Akses jalan menuju rumah siswa masih dirasa sulit saat hujan karena jalan licin dan becek.

Bahkan, ia menyebut ada beberapa rumah siswa yang setelah turun hujan, tidak bisa ditempuh menggunakan sepeda motor.

"Sehingga motor itu harus dititip dulu di tetangga agak jauh atau di salah satu rumah siswa yang lain. Kemudian saya melanjutkan dengan berjalan kaki menuju rumah siswa tersebut," cerita Avan.

Tantangan berikutnya, adalah meningkatkan semangat belajar siswa yang bosan karena tidak bisa belajar di sekolah.

Tak habis akal, pahlawan tanpa tanda jasa ini pun berinisiatif melakukan inovasi baru dalam hal membangkitkan kembali semangat belajar anak-anak.

Caranya, dengan membawa boneka puppet sebagai teman belajar siswa saat ia berkunjung ke rumah mereka.

Selain itu, ia juga menggunakan media pembelajaran lain seperti ular tangga raksasa yang dibuat sendiri, hingga papan tulis mini. Meski demikian, ia harus berkorban merogoh kocek pribadinya untuk membuat alat-alat tersebut.

"Kalau media-media seperti itu dari pribadi, dari saya sendiri. Jadi saya buat, terus kebetulan juga ada yang beli," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/25/17004841/kisah-guru-di-sumenep-jika-hujan-hanya-bisa-jangkau-4-dari-19-murid-karena

Terkini Lainnya

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke