Menurut dia, pandemi juga berdampak pada penurunan omzet para pelaku unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Covid-19 ini memberikan dampak yang luar biasa ya. Dari sisi permintaan, daya beli masyarakat merosot," kata Moeldoko dalam acara High Level Seminar bertajuk 'Peran Serta Pengusahaan Nahdliyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional, Jumat (9/10/2020).
Moeldoko mengatakan, dalam pertemuan para Presiden Joko Widodo dengan pelaku UMKM, diketahui omzet mereka rata-rata menurun hingga 50 persen.
Meski demikian, lanjut dia, pemerintah tengah berusaha untuk kembali memulihkan ekonomi Indonesia pasca terdampak pandemi Covid-19.
"Kemarin waktu Bapak Presiden ke Kalimantan Tengah juga mengumpulkan para pekerja UMKM juga seperti tu kondisinya (omzet) rata-rata di bawah 50 persen," ujar dia.
Adapun di masa pandemi Covid-19, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah bantuan kepada para pelaku UMKM melalui program bansos produktif.
Mulai dari subsidi bunga hingga subsidi kredit usaha rakyat (KUR) super mikro.
Tak hanya itu, pemerintah juga berencana akan membangun korporasi usaha-usaha kecil terutama bagi petani dan nelayan pada 2021 mendatang.
Kendati demikian, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui bahwa upaya-upaya pemerintah untuk membantu pelaku UMKM belum optimal.
"Bahwa masih belum optimal ya, tentu tapi kami sudah mulai mengarah dan menuju upaya-upaya yang tingkat produktivitasnya tinggi," kata Ma'ruf di acara Indonesia Bicara, Rabu (7/10/2020).
Ia mengatakan, berbagai upaya dalam mendorong UMKM seperti berbagai bantuan sosial (bansos) produktif di masa pandemi Covid-19, pembentukan korporasi petani dan nelayan merupakan komitmen pemerintah.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/09/14233831/moeldoko-omzet-umkm-di-masa-pandemi-covid-19-rata-rata-merosot-hingga-50