Salin Artikel

Ada yang Lupa Pakai Masker Saat Tahapan Pilkada, Mahfud: Itu Biasa Terjadi

Hal tersebut berdasarkan laporan harian yang disampaikan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

"Menurut laporan rutin setiap hari dari Kapolri dari Mendagri tentang pelaksanaan kampanye pilkada dan lain-lain yang terkait dengan pilkada sehari-hari, saya melihat pelanggaran-pelanggaran itu lebih banyak nihilnya. Dari berbagai jenis pelanggaran hampir semuanya nihil," ujar Mahfud MD dalam video Humas Kemenko Polhukam, Selasa (6/10/2020).

Namun demikian, ia mengakui terdapat pelanggaran protokol kesehatan yang sifatnya kecil dan masih bisa diatasi.

Pelanggaran tersebut, misalnya adalah jumlah peserta yang seharusnya hanya diikuti 50 orang namun dihadiri 52 orang.

Kemudian juga ditemukannya pelanggaran kecil lainnya berupa orang-orang yang lupa menggunakan masker.

"Yang lupa pakai masker, satu, dua, itu biasa terjadi seperti halnya di tempat-tempat lain yang tidak ada pilkada," kata Mahfud MD.

Di samping itu, Mahfud MD mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjaga protokol kesehatan di tahapan kampanye supaya tidak terjadi klaster penyebaran Covid-19 di Pilkada.

Untuk itu, ia meminta Polri hingga TNI tetap melakukan pendisiplinan protokol kesehatan.

"Saya juga tetap meminta kepada Polri, TNI, Satpol PP, Pemda dan seluruh aparatnya untuk terus seperti sekarang, yaitu tertibkan keseluruhan jalannya Pilkada ini, terutama tertibkan dalam konteks pelaksanaan disiplin protokol kesehatan," kata Mahfud MD.

Pilkada 2020 diketahui akan digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Selama pertengahan Maret hingga Juni 2020, tahapan Pilkada sempat ditunda akibat pandemi Covid-19.

Terhitung 15 Juni 2020, tahapan kembali dilanjutkan.

Hari pemungutan suara pilkada rencananya dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/07/08002041/ada-yang-lupa-pakai-masker-saat-tahapan-pilkada-mahfud-itu-biasa-terjadi

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke