Salin Artikel

SMRC: Mayoritas Percaya Kerja Sama Indonesia-China Murni Bisnis, Tak Terkait Komunisme

Temuan survei itu disampaikan Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas konferensi pers bertajuk 'Sikap Publik atas Isu Kebangkitan PKI' yang digelar daring, Rabu (30/9/2020).

Dalam temuan tersebut, sebanyak 26 persen responden setuju dengan pendapat kerja sama Indonesia dan China dapat menghidupkan kembali paham komunisme dan PKI.

Sementara, 26 persen responden lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

"Ini menunjukkan bahwa kampanye negatif untuk membangun citra peningkatan hubungan perdagangan Indonesia dengan China adalah sesuatu yang berdampak buruk karena akan menghidupkan kembali komunisme tidaklah efektif," ujar Abbas, Rabu (30/9/2020).

Temuan itu sekaligus menunjukan adanya perbedaan antar kelompok demografis dari pandangan menyetujui pendapat kerja sama Indonesia China merupakan bagian dari menghidupkan kembali komunisme di Indonesia.

Rincian perbedaan itu meliputi, persentase pria yang setuju dengan pendapat tersebut sekitar 29 persen. Sementara, pandangan yang setuju dari perempuan hanya sekitar 24 persen.

Adapun, warga kota yang setuju dengan pendapat 2 persen serta pendapat responden di desa yang setuju 27 persen.

"Yang setuju dengan pendapat tersebut lebih banyak pada warga yang tinggal di Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 53 persen, Jawa Barat 39 persen, dan Kalimantan 38 persen. Di daerah lain, persentasenya di bawah 30 persen," kata Abbas.

Survei tersebut dilakukan menggunakan metode wawancara melalui sambungan telpon terhadap 1.203 responden yang dipilih secara acak.

Proses wawancara itu berlangsung semenjak 23 September hingga 26 September 2020.

Sementara, margin of error hasil survei itu sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/30/18295741/smrc-mayoritas-percaya-kerja-sama-indonesia-china-murni-bisnis-tak-terkait

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke