Salin Artikel

Masyarakat Diharapkan Jangan Merasa Kebal Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berharap masyarakat tidak merasa kebal terhadap Covid-19. Pasalnya, ancaman penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini nyata. Sehingga, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkannya sebagai pandemi.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang merasa bahwa mereka kebal terhadap Covid-19.

"Status yang kita hadapi sekarang adalah pandemi. Artinya, boleh dikatakan bahwa tidak ada satu jengkal tanah pun yang betul-betul aman atau bebas dari Covid-19," kata Doni konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube resmi BNPB, Senin (28/9/2020).

Ia kemudian merujuk hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik yang menyebut bahwa ada 17 persen responden yang merasa tidak yakin akan tertular penyakit itu.

Menurut dia, jika persentase itu dihitung berdasarkan jumlah penduduk Indonesia, maka ada puluhan juta masyarakat yang merasa bahwa dirinya kebal terhadap Covid-19.

"Kalau persentase itu dihitung dari jumlah penduduk nasional 270 juta orang, ya ada sekitar 45 juta orang yang yakin tak akan tertular," ucapnya.

BPS sebelumnya melakukan survei secara virtual terhadap 90.97 responden pada 7-14 September lalu, untuk mengetahui perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan, Kepala BPS Suharyanto menyebut, ada 17 persen responden yang merasa bahwa mereka tidak akan terpapar virus corona.

"Persentase ini tinggi. Dari 100 orang, 17 responden sangat yakin tidak mungkin tertular Covid-19. Bahkan, tidak mungkin tertular," ungkap Suharyanto seperti dilansir dari Kontan.co.id.

Menurut dia, ada korelasi persepsi antara kemungkinan tertular dengan tingkat pendidikan seseorang yang disurvei. Suharyanto menjelaskan, semakin rendah tingkat pendidikan responden, semakin mereka tidak yakin akan tertular Covid-19.

Sebaliknya, mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, memiliki kesadaran tinggi bahwa virus tersebut dapat menular.

Tak ada sanksi tegas

Doni mengungkapkan, jika semakin banyak masyarakat yang merasa bahwa dirinya tidak akan terpapar Covid-19, maka penyebaran penyakit ini berpotensi kian meluas.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, saat ini ada 497 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia yang telah terdampak Covid-19. Adapun kasus positif Covid-19 bertambah 3.509 orang pada 28 September, sehingga mengakibatkan akumulasinya mencapai 278.722 orang sejak kasus pertama diumumkan.

Dari jumlah tersebut, 206.870 pasien yang sebelumnya dinyatakan positif telah sembuh atau dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan, 10.473 orang dilaporkan meninggal dunia.

Doni menambahkan, dari laporan yang diterima Satgas Penanganan Covid-19, diketahui bahwa mayoritas masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 adalah orang tanpa gejala atau OTG.

"Kalau seandainya yang 17 persen tadi merasa tak akan terpapar. Lalu ada orang dekat mereka tertular, maka cepat atau lambat mereka tertular juga," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap, agar masyarakat tidak menganggap enteng penularan penyakit ini.

"Covid itu nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi. Secara global korbannya mencapai hampir 1 juta orang," ungkapnya.

Menurut dia, salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19 yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun usai beraktivitas di ruang publik.

Namun, Suharyanto mengatakan, tidak sedikit pula masyarakat yang enggan menerapkan protokol kesehatan. Hal itu disebabkan karena kurangnya ketegasan pemerintah terhadap para pelaku pelanggar protokol kesehatan.

"Sekarang ini pemerintah sudah menerapkan sanksi, tampaknya ke depan sanksi ini perlu dipertegas lagi," ucapnya.

Survei menunjukkan bahwa 55 persen responden yang disurvei mengungkapkan ketiadaan sanksi tegas yang dibuat pemerintah menjadi alasan mereka enggan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, 39 persen responden merasa bahwa tidak ada penderita Covid-19 di sekitar mereka. Sehingga, mereka merasa tidak perlu menerapkan protokol tersebut.

Selain itu, 33 persen responden menyatakan bahwa pekerjaan mereka akan kian sulit jika harus menerapkan protokol kesehatan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/29/14594941/masyarakat-diharapkan-jangan-merasa-kebal-covid-19

Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke