Salin Artikel

Jokowi Minta "Sport Tourism" Dikembangkan Setelah Pandemi Covid-19 Usai

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengembangkan potensi sport tourism yang ada di Indonesia setelah pandemi Covid-19 usai.

Jokowi mengatakan, potensi sport tourism di Indonesia sangat besar karena banyaknya wisata alam yang indah.

"Semakin besar pascapandemi nanti. Masyarakat akan lebih memilih berolahraga dan berwisata di ruang terbuka, di alam bebas. Peluang ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang alamnya indah," kata Jokowi dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/9/2020).

Jokowi mengatakan, sport tourism merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor olahraga sekaligus ekonomi. 

Menurut dia, melalui sport tourism, prestasi olahraga Indonesia akan terpacu. Selain itu, lewat acara olahraga yang digabung dengan pariwisata, akan menghasilkan devisa bagi negara.

Selain itu, Jokowi menilai, menggeliatnya sektor pariwisata lewat sport tourism juga menciptakan peredaran uang bagi daerah yang menjadi lokasi kegiatan.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta Kemenpora memanfaatkan potensi tersebut dengan menggelar acara olahraga rekreatif, seperti terbang layang, menyelam, bersepeda, dan atletik.

"Sport tourism telah menjadi tren pariwisata baru yang pasarnya sangat besar, sangat luas yang akan memberikan multiplier effect pada kegiatan ekonomi masyarakat. Kita punya banyak tempat indah untuk pengembangan sport tourism mulai dari gunung laut dan danau," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/09/21272501/jokowi-minta-sport-tourism-dikembangkan-setelah-pandemi-covid-19-usai

Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke