Hal ini menyusul ditemukannya data yang menunjukkan sebaran test Covid-19 di Indonesia masih belum merata.
"Mendorong pemerintah membuat desain perencanaan tes Covid-19 yang komprehensif, khususnya menyangkut jumlah laboratorium yang ada di sebuah provinsi dan reagen yang didistribusi di sebuah provinsi guna mendeteksi jumlah kasus positif di Indonesia dengan sebaik-baiknya," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9/2020).
Ia berharap pemerintah, dalam hal ini Satgas Penanganan Covid-19, meningkatkan kinerja dan memetakan daerah yang minim alat pemeriksaan Covid-19.
Dengan demikian, pemerintah bisa menyediakan alat atau menambah jumlah laboratorium penguji.
Menurut Bambang, pemerintah perlu meningkatkan kerja seama dengan laboratorium swasta atau universitas.
"Meningkatkan kerja sama dengan laboratorium swasta maupun universitas dalam rangka memperbanyak jumlah laboratorium yang dirujuk guna mempercepat proses pengujian spesimen Covid-19," ujarnya.
Bertalian dengan itu, Bambang meminta pemerintah dapat menjamin ketersediaan alat pengujian spesimen Covid-19 di seluruh provinsi.
Ia menegaskan, penularan Covid-19 dapat dikendalikan jika pemerintah mampu menyelenggarakan tes masif yang merata.
"Kementerian Kesehatan dapat terus menjamin ketersediaan alat pengujian spesimen Covid-19 di seluruh daerah sesuai dengan jumlah standar WHO yakni 1:1000 orang di setiap pekan, sehingga dengan masifnya pengetesan dan penanganan yang efektif terhadap pasien, dapat meminimalisir pertumbuhan dan penyebaran kasus baru," kata Bambang.
Hingga Selasa (8/9/2020), pemerintah mengonfirmasi penambahan 3.406 kasus Covid-19. Maka, total pasien Covid-19 saat ini 200.035 orang.
Kasus kematian bertambah 100, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia berjumlah 8.230 orang.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah 2.306, sehingga pasien Covid-19 sembuh saat ini 142.958 orang.
Jumlah spesimen Covid-19 yang diperiksa hingga hari ini yaitu 2.484.807 spesimen. Kasus Covid-19 telah menyebar di 489 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya telah meminta Kementerian Kesehatan mendesain perencanaan tes usap (swab) untuk mendeteksi penularan virus Covid-19 agar merata di semua provinsi.
Ia melihat, saat ini tes usap yang dilakukan belum merata di semua provinsi. Akibatnya, jumlah tes usap antara provinsi yang satu dan yang lain masih timpang.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna tentang pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
"Jangan sampai yang saya lihat, ada provinsi yang sudah melakukan tinggi sekali, tapi ada provinsi yang testing-nya masih rendah sekali," kata Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/08/18162201/ketua-mpr-minta-pemerintah-buat-desain-komprehensif-perencanaan-tes-covid-19