JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada lima kelompok pasien yang jadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
"Tentang DKI Jakarta, banyak yang bertanya kenapa kasus tinggi? Ada beberapa asal penyumbang tingginya kasus terhitung sejak 4 Juni hingga 24 Agustus 2020," ujar Dewi dalam gelar wicara yang ditayangkan YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).
Penyumbang tertinggi kasus positif, kata Dewi, berasal dari pasien rumah sakit, yakni sebanyak 16.918 kasus (62,09 persen). Menurut Dewi, banyak pasien datang ke RS dengan kondisi tanpa gejala
Penyumbang tertinggi kedua adalah pasien dari komunitas sebanyak 11.141 kasus (40,98 persen). Kelompok ini terdeteksi dari penelusuran kontak atau contact tracing yang masif di DKI Jakarta/
Posisi ketiga yakni kelompok pasien dari klaster perkantoran yang menyumbang 2.307 kasus (8,47 persen).
Keempat, kelompok pasien ABK/pekerja migran yang menyumbang 1.330 kasus (4,58 persen).
Kemudian posisi kelima ada kelompok pasien dari klaster pasar yang menyumbang 622 kasus (2,28 persen).
"Itulah 5 besar penyumbang banyaknya kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta. Sehingga kami ingatkan masyarakat berhati-hati," tegas Dewi.
Diberitakan, Provinsi DKI Jakarta masih berstatus sebagai wilayah dengan total penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Selama dua hari berturut-turut, yakni 30 dan 31 Agustus, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota melampaui angka 1.000.
Pada 30 Agustus kasus Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 1.114, sedangkan pada 31 Agustus bertambah 1.029.
Artinya, tercatat lonjakan kasus tertinggi sejak ditemukan kasus pertama Covid-19 di Jakarta pada Maret 2020 lalu.
Hari ini, Rabu (2/9/2020), DKI Jakarta kembali mencatat penambahan kasus Covid-19 lebih dari 1.000. Total ada 1.054 kasus baru Covid-19 yang tercatat pada Rabu.
Berikut ini analisis data asal penyumbang kasus Covid-19 di DKI Jakarta selama masa pemantauan 4 Juni hingga 24 Agustus 2020:
1. Pasien RS: 16.918 kasus (62,09 persen)
2. Pasien komunitas: 11.141 kasus (40,98 persen)
3. Perkantoran: 2.307 kasus (8,47 persen)
4. ABK/PMI: 1.330 kasus (4,58 persen)
5. Pasar 622 kasus: (2,28 persen)
6. Pegawai RS: 428 kasus (1,57 persen)
7. Pegawai Puskesmas: 193 kasus (0,71 persen)
8. Kegiatan keagamaan: 149 kasus (0,55 persen)
9. Asrama: 68 kasus (0.25 persen)
10. Rutan: 54 kasus (0.20 persen)
11. Panti: 45 kasus (0.17 persen)
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/02/17442771/satgas-ada-5-kelompok-penyumbang-kasus-covid-19-tertinggi-di-dki